Hari pertama kembali ke Bangkok, Gun masih sibuk dengan segala urusan keluarganya. Off belum kembali masuk kerja, ia masih membantu Gun mengurus pindahan rumah ibu mertuanya dan sekolah Nong Win di Bangkok
Terkadang mereka masih bolak balik Pattaya untuk mengurus perusahaan ayahnya yang sementara ini diurus oleh paman Gun. Ia juga harus memastikan rumahnya di Pattaya terawat dengan baik oleh pekerjanya. Gun sama sekali tidak ingin menjual rumah itu. Ada banyak kenangan yang tersimpan disana, mungkin kelak rumah itu akan digunakan kembali jika keluarganya menginginkan
...
Tiga minggu setelah kepergian ayahnya, kehidupan Gun dan keluarga mulai berangsur-angsur normal. Rumah sudah di dapat, Nong Win sudah dapat sekolah, Pim sudah kembali asrama. Mae kini akan tinggal bersama Nong Win dan dua pembantu yang ia ajak dari Pattaya ke Bangkok. Walaupun begitu, Gun masih selalu menginap di rumah Mae. Dia masih ingin memastikan semuanya baik baik saja
"Gun, kau bisa pulang ke condomu sendiri. Mae tidak mau terlalu banyak merepotkan suamimu. Akhir akhir ini dia terlalu banyak membantu kita, pulanglah luk. Kalian punya kehidupan rumah tangga kalian sendiri sekarang. Mae baik baik saja. Mae juga tidak akan kesepian, ada dua pembantu yang menemani Mae disini" kata Mae tiba tiba ketika mereka sedang makan siang dirumah
"Tapi Gun takut terjadi sesuatu pada Mae dan Nong Win. Dirumah ini tidak ada laki laki dewasa Mae. Gun khawatir" kata Gun
"Gak papa Gun, kalau kau khawatir kita bisa memperkerjakan satpam selama 24 jam nonstop disini. Lagian jarak tempat tinggal mu dengan Mae hanya 30 menit. Seminggu sekali kau bisa kesini. Jangan sampai suamimu jadi kurang perhatian darimu luk. Dia sudah banyak membantumu" kata Mae membujuk Gun untuk pulang
"Hmm. Oke, Mae benar. Aku akan datang seminggu sekali setelah ini. Gun akan mengabari papi untuk pulang ke condo saja hari ini" kata Gun menurut
....
Gun mengabari Papi untuk pulang ke condo saja hari ini. Ia sudah mengemasi barang barang untuk kembali ke condo
Sesampainya di condo, Gun merebahkan tubuhnya di kasurnya yang nyaman. Sudah lama sekali ia tidak tidur disana
Gun melihat jam dinding yang menujukan pukul 4 sore, masih ada waktu 1 jam sebelum papinya pulang. Sebelum ke condo, Gun sudah membeli beberapa bahan makanan. Ia akan kembali memasak untuk papi seperti biasanyaa
"Aku masih punya waktu satu jam, aku bisa tidur sebentar" kata Gun pada dirinya sendiri kemudian memejamkan matanya dengan tubuh yang masih terbalut jaket dan kaos kaki itu. Ia sangat malas untuk ganti baju sekarang
....
Setelah dikabari Gun untuk pulang ke condo, Off sangat semangat menanti jam pulang kantornya. Setelah meninggalnya ayah mertua, mereka berdua memang tak banyak memiliki waktu untuk quality time berdua.
Diam diam ia rindu dimanjakan suaminya itu, akhir akhir ini Gun yang ia kenal sedang redup. Tidak ada tawa ceria yang muncul dari suami mungilnya itu. Ia juga merindukan perhatian perhatian kecil dari Gun yang biasanya selalu ia dapatkan setiap hari
Pukul 17. 15 Off sudah sampai di condo. Tapi ruang bawah sangatlah sepi. Hanya ada setumpuk barang barang belanjaan Gun diatas meja makan. Ia segera naik ke kamar atas dan melihat suaminya itu tertidur pulas dengan baju yang masih lengkap
"Apa dia gak panas tidur seperti ini? Gak nyalain AC lagi" kata Off sambil menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan suaminya itu
Off mencopot jaket Gun dan kaos kakinya. Tubuh Gun sudah berkeringat. Off menyalakan AC kamarnya dan kembali ke ruang bawah untuk membereskan belanjaan Gun yang berantakan dan memesan makan malam. Setelah semua selesai, Off kembali ke kamarnya untuk mandi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Corner
Fiksi Penggemar[COMPLETED] . . Gun : Seorang anak sulung dari keluarga kaya pemilik salah satu perusahaan properti di Pattaya yang merantau bersama adiknya ke Kota Bangkok Off : Seorang anak tunggal dari keluarga pemilik hotel bergensi di Thailand Mereka tingg...