Lava Cake

1.2K 147 15
                                    

Seminggu sejak acara di panti asuhan itu, Gun masih seringkali teringat pada bocah kecil yang ia temui disana. Entah apa yang menarik dari bocah kecil itu. Sayangnya, Gun belum sempat tau namanya
..

Pagi pagi sekali gun terbangun dari tidurnya. Ia mimpi buruk. Ia memimpikan bocah lelaki di panti asuhan itu. Gun segera berjalan menuju dapur dan menenggak segelas air putih. Menenangkan diri dari mimpinya yang terlalu seram untuk jadi bunga tidur

Ia langsung menyibukan diri dengan memasak, berharap bayang bayang mimpinya dan wajah bocah lelaki itu hilang dari pikirannya. Selesai memasak, Gun hanya duduk bengong di meja makan. Ia sedang berunding dengan dirinya sendiri

"Gunnnn" kata Papi sambil menggoyangkan pundak suaminya itu

"Ya papi" jawab Gun terkejut

"Kenapa? Pagi pagi dah bengong" tanya Papi

"Enggak. Aku cuma sedang mengingat ingat jadwalku hari ini" jawab Gun asal

"Kan sudah ku bilang, sebaiknya kamu cari manager saja" kata Papi. Ia heran dengan suaminya itu, semua semuanya ingin ia lakukan sendiri

"Ahh. Aku masih belum butuh itu. Aku mandi dulu ya. Papi makan duluan aja. Nanti kita telat" kata Gun buru buru menyudahi obrolan sebelum papi mulai banyak mengomel

..

Pukul 7 pagi, mereka berangkat dari condo menuju cafe Gun. Seperti biasa, Papi akan mengantar jemput Gun kemanapun

"Papi, nanti sore aku mau cari kado untuk pluem. Minggu depan adalah ulang tahunnya. Papi mau ikut atau bagaimana?" Tanya Gun sebelum turun dari mobil dan menuju cafenya

"Hmm. Gak deh. Nanti aku jemput kamu aja setelah selesai cari kado? Aku malas jalan jalannya eheheh" Jawab Papi

"Oke, kalo gitu nanti aku kabarin kalo sudah selesai. Bye papi. Semangat kerjannya" kata Gun sambil mencium pipi suaminya itu kemudian pergi meninggalkannya
....

Sore hari, Gun keluar menuju mall terdekat untuk mencari kado untuk Pluem. Ia masuk ke toko mainan anak anak. Sebenarnya ia bingung ingin mencari apa, pluem si anak 7 tahun yang penurut itu pasti sudah tidak menginginkan mainan apa apa lagi. Ia sudah mau masuk sekolah sekarang. Ia mengurungkan niatnya untuk membeli mainan, ia ingin membelikan sesuatu yang lebih berguna

Ia akhirnya berjalan keluar dari toko mainan. Tapi tiba tiba fokusnya terpecah ketika melihat toko boneka di sebelah toko mainan. Ada boneka anjing besar terpampang di display toko itu. Seketika ia teringat dengan bocah lelaki di panti asuhan itu. Entah apa yang ada dipikirannya ia masuk kedalam toko boneka itu untuk melihat lihat

Ia melihat boneka anjing warna coklat, ukuran sedang dengan wajah yang menggemaskan

"Phi, bisa tolong bungkuskan ini?" Kata Gun pada pelayan sambil menyodorkan boneka itu

"Khraap" kata si pelayan

Keluar dari toko boneka itu, Gun merasa kebingungan sendiri melihat totebag berisi boneka di tangannya

"Huftt. Sepertinya aku harus menemuinya" kata Gun dalam hati

Gun melanjutkan perjalanannya mencari kado untuk Pluem dan kemudian meminta papi untuk menjemputnya
...

Dari dalam mobil, papi kebingungan melihat suaminya itu membawa banyak sekali tentengan belanja berjalan kearah mobilnya. Gun masuk dan langsung menaruh belanjaannya di kursi belakang

"Kamu kok jadinya beli banyak banget? kan yang ulang tahun cuma Pluem" kata Papi heran

"Aku beli beberapa barang untuk nong Win juga hehe. Barang disana tadi lucu lucu. Mampir rumah Mae dulu ya? " kata gun menjelaskan

Sweet Corner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang