2| Produser Musik

364 70 17
                                        

Akhirnya update lagi hehe ^^

Happy reading semua ^^






Aku hanya bisa diam sembari mengunyah. Di hadapanku, pria bernama Park Chanyeol itu juga hanya diam menikmati makannya tanpa berminat terlibat dalam percakapan yang terjadi antara ayahnya dan juga kedua orang tuaku. Pun sama denganku. Aku tidak terlalu mendengarkan apa yang dibicarakan oleh para orang tua, sampai sebuah pembicaraan menyita atensiku.

"Jadi, kapan pernikahan antara Chanyeol dan Sohyun dilaksanakan?" tanya Tuan Park. Aku sontak melotot. Ketika aku siap membantah, suara berat di hadapanku terdengar.

"Aku tidak mau menikah," jawab Chanyeol dingin seraya meletakkan alat makannya di atas meja. "Bukankah aku sudah sering mengatakannya?"

"Chanyeol, umurmu sudah cukup untuk menikah—"

"Umurku memang sudah cukup untuk menikah, tapi tidak dengan bocah seperti dia."

Aku menggenggam alat makanku dengan erat, kuperhatikan wajah kedua orang tuaku yang tersenyum tak enak mendengarnya.

"Chanyeol, jaga bicaramu!" tegur Tuan Park, tapi Chanyeol terlihat tidak peduli. Pria itu malah terang-terangan berdiri dari duduknya. "Saya sudah selesai makan. Maaf tidak bisa melanjutkan perbincangan lebih lama. Saya permisi."

"Park Chanyeol!!" seru Tuan Park seraya berdiri dari duduknya. Dadanya naik turun menahan emosi yang lebih besar lagi, melihat punggung pria itu menghilang di balik tangga.

"Tuan Park, saya mohon kendalikan emosi Anda," kata ayahku ikut berdiri, menenangkan Tuan Park yang pada akhirnya mendudukkan dirinya dengan emosi tertahan, lalu menghela napasnya.

"Maafkan putraku, Junho," ujar Tuan Park. Wajahnya berubah menjadi keruh dan tertekuk.

"Kami mengerti," jawab ayahku pelan. "Keadaan Chanyeol sama sekali tidak bisa kau paksakan."

"Tapi aku khawatir padanya." Tuan Park lalu menatapku yang sedang menatap mereka dalam kebingungan. Ya. Aku benar-benar butuh penjelasan, dan mungkin ini saat yang tepat untukku mempertanyakan hal itu.

"Apa alasan Anda menjodohkanku dengan putramu?" tanyaku. Tuan Park terlihat terkejut dengan pertanyaanku, tapi ia berhasil menyembunyikan ekspresinya dengan baik.

"Sebelumnya maaf jika kau harus melihat ini, Sohyun," ujarnya. "Mungkin kau juga terkejut kenapa hal ini bisa terjadi, tapi biarkan aku memberitahu alasannya."

***

Sepulang dari rumah keluarga Park, aku berdebat dengan ayahku, menolak perjodohan ini. Kukatakan semua mimpi yang kumiliki pada ayahku, dan menikah karena dijodohkan seperti ini adalah hal tergila yang bisa membunuh semua mimpiku. Tapi ayahku masih tetap pada pendiriannya, menyuruhku untuk tetap menikah dengan Chanyeol.

"Kau lihat Tuan Park? Ayah tidak tega jika harus menolak permintaannya,"

"Kalau begitu Ayah tega melihatku hidup tidak bahagia karena hal konyol yang kalian lakukan?! Kalian mengorbankan masa depanku!"

"Sohyun ...," ucap ibuku mencoba menenangkan diriku.

"Kalian hanya menikah selama satu tahun secara diam-diam, Sohyun," kata ayahku lagi, mulai terdengar frustasi. "Ayah janji, kau akan tetap bisa mewujudkan semua mimpimu. Ayah mohon, bantu Tuan Park."

Eternal Moment ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang