03-MBA

931 124 15
                                    

Jangan lupa Vote sama komennya ya ❤️

Selamat Membaca 🥰

Salam hangat, Author:)

****

Berkali-kali Alana menelfon, tetap tidak mendapatkan jawaban. Alhasil Alana berjalan kaki sampai akhirnya dia melihat sebuah gerombolan orang dan melihatnya dari jauh.

"Ada apa ramai-ramai banget, yak? Tunggu. Kayaknya gue kenal orang itu," ucap Alana pada dirinya sendiri, sembari terus menatap wajah orang tersebut dan berusaha mengingatnya.

Alana berjalan perlahan semakin mendekat ke arah gerombolan, ternyata dugaannya benar. Dia mengenali para pria itu, tapi sepertinya ada yang kurang.

Saat Alana mendekat, salah satu dari mereka menyadari dan terlihat bingung.

"Ini siapa? Anggota baru, kah? Kayaknya bukan," sahut Daffa.

Suara Daffa agak sedikit mengeras hingga berhasil meraih perhatian Yusdar.

Yusdar menoleh. "Loh Lan? Lo ngapain? Bolos juga?"

"Lo kenal Dar? Pacar?" tanya Daffa, pasalnya lelaki itu memang anggota geng mereka yang mungkin tidak pernah melihat Alana.

"Dih! Ogah gue sama dia," ucap Alana.

Yusdar menggelengkan kepalanya. "Calon pacar Faro, Daf."

"Sembarangan kalau ngomong!" elak Alana tak terima.

"Galak, kan?" ucap Yusdar sembari terkekeh kecil.

"Pintar juga si Faro," jawab Daffa sembari menggelengkan kepalanya dengan senyuman di bibirnya.

"Faro di mana?" tanya Alana tiba-tiba tanpa mau banyak berbasa-basi.

"Dia gak di sini."

Alana menyipitkan kedua matanya menatap Yusdar curiga. "Bohong, kan, lo?"

Belum sempat Yusdar menjawab, Alana menerobos masuk ke dalam gubuk. Ternyata di dalam banyak juga anak sekolah yang sedang bersantai dengan posisi yang berbeda-beda, mungkin mereka bagian dari anggota Faro.

Alana menatap Yanto yang juga menatapnya. "Ngapain ke sini, Lan?"

"Di mana Faro?"

"Oh, Faro?"

"Hm."

"Far, dicariin noh." Yanto berteriak  kemudian Alfaro keluar dari dalam bilik, sepertinya habis berganti pakaian.

"Kenapa?" tanya Alfaro saat sudah berada di depan Alana.

"Mana seragamnya?" tanya Alana saat melihat Alfaro yang berpakaian kaos hitam berlapis jaket levis berwarna dark blue.

"Di dalam," jawabnya santai.

"Ganti bajunya sekarang."

"Masa baru ganti harus ganti lagi, sih?"

"Gue bilang ganti, ya ganti!!"

"Minta digantiin kali Lan, iya gak Far?" goda Yanto dengan nada sedikit menggoda agar Alana mendengarnya.

Alana menatapnya sinis kemudian menarik Alfaro ke dalam bilik dan menguncinya dari luar.

"Buruan ganti, gue tunggu dari luar."

"Ck__ dasar cewek! Semaunya sendiri," umpat Alfaro.

Tak lama kemudian Alfaro keluar dengan penampilan seperti di sekolah, lelaki itu telah mengganti pakaiannya dengan seragam kembali.

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang