08-MBA

688 85 3
                                    


Aku update malam ini ya untuk part 8 nya.

Jadi besok aku up lagi atau aku up lusa? Gimana menurut kalian?

Semoga suka ya, sama part ini🥰🥰

✨HAPPY READING✨

Malam telah tiba. Clara sedang menemani Agam lembur di kantor, dan akan pulang jika mejelang pagi. Jadi Alana bebas membawa Sisi dan juga Sheila tanpa ada yang memarahi.

Mereka memutar musik menggunakan salon pengeras suara, mereka berkaraoke ria bertiga.

Ketiga gadis itu terlihat begitu ceria. Tak lama kemudian, Keisya membuka pintu kamar Alana.

"Gue kira lo gak bakalan datang, katanya gak bisa?" kesal Sisi.

"Gue gantian sama abang gue jagain nyokap, acaranya udah selesai?"

"Baru saja mulai," sahut Alana. Alana menarik Keisya untuk bergabung bersama mereka, musik masih terus saja berputar dengan keras.

Tak lama kemudian salah satu dari mereka izin mengangkat telepon dari seseorang.

"Jadi kapan lo bakal ngejalanin rencana yang gue suruh?!"

"Sabar, Senja."

"Lagian tinggal nurut aja beres, lo mau dapat uang gak sih? Jangan mentingin temen, ingat nyokap lo lagi sekarat tuh di rumah sakit, orang tua lo juga lagi bangkrut."

"Tunggu aja, gue udah atur lokasi yang tepat kok."

Panggilan di matikan secara sepihak, gadis itu kembali bergabung bersama ketiga temannya. Mereka semua tidak mengetahui siapa yang mengangkat telepon pasalnya mereka mematikan lampu kamar Alana, tidak ada cahaya sedikitpun kecuai dari infocus.

***

Alana baru saja tiba di sekolah. Sisi, Sheila dan juga Keisya pulang dari rumah Alana sebelum Agam dan Clara datang, dan mereka berhasil lolos dari cercaan Clara.

Alana memasuki kelas, pandangannya bertemu dengan Alfaro yang terus saja menatapnya.

"Ngapain liatin Alana, far? Suka, lo?" celetuk Yanto yang menyadari kontak mata antara Alana dengan Alfaro.

Alfaro tidak menjawab, tidak memperdulikan ucapan Yanto barusan.

Tak lama kemudian Alfaro sadar dengan apa yang dia lakukan, kemudian kembali bermain ponselnya. "Gue kenapa sih, sekarang?" -batin Alfaro.

Tak lama kemudian Buk Mifta wali kelas mereka memasuki ruangan. Buk Mifta wali kelas XI IPA dua sekaligus guru yang mengajar mapel Bahasa Indonesia di kelas mereka.

"Selamat pagi, anak-anak ibu."

"Pagi bu," sapa mereka semua.

"Anak-anak ibu? Sebanyak kita ini anak buk Mifta, dar? Berapa kali buat dia?" ucap Yanto dengan suara mengecil.

"Diam dulu kali, kalau mulut lo mau dangdutan ntaran aja."

"Gak asik lo."

"Yanto! Yusdar! Ngapain ngobrol sendiri? Hargain ibu kalau ngomong atau kamu ngomong di sini berdua, ibu yang duduk di situ."

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang