04-MBA

870 110 4
                                    

Bismillah, semoga suka ya sama part ini🥰🥰

Jangan lupa vote sama komennya, ya nuna-nuna cantik.

Salam hangat, Author:)

Semangat Pagi!!

***

Suara kicauan burung dari luar jendela kamar Alana terdengar sangat mengganggu di telinga, hal itu berhasil membuat gadis cantik dengan piyama berwarna pink putih polos itu berhasil terbangun.

Dengan keadaan tubuh yang belum sepenuhnya stabil, gadis itu berjalan gontai ke arah kamar mandi yang ada di kamarnya dan memulai ritual paginya.

Ia keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar, dengan kecepatan kilat ia mulai bersiap-siap agar tidak terlambat ke sekolah. Setelah agak lama bersiap dan mempercantik diri di depan cermin akhirnya ia sudah selesai

Alana menuruni anak tangga ketika semua perlengkapan sekolahnya telah siap.

Gadis itu berjalan menghampiri sang mama yang sudah berkuak dengan peralatan dapurnya di pagi buta seperti ini, layaknya ibu-ibu pada umumnya.

"Wah! Masak apa pagi-pagi begini, ma?" tanya Alana. Ia menghampiri sang mama yang masih terus saja memasak.

Vivi melirik sekilas ke arah sumber suara yang menempelkan dagunya di bahu Vivi sambil memeluknya dari belakang.

"Lana udah besar, jangan manja!" ucap Vivi Sabrina, mama Alana.

Alana menggeser tubuhnya ke samping. "Hehehe maaf ma. Lagian mama baru balik! Alana kangen," keluh Alana. Vivi adalah single parents yang selalu sibuk di dunia karir untuk menghidupi anak-anaknya.

"Kayak baru pertama kali aja mama tinggal," ucap Vivi di sertai dengan tersenyum dan menampilkan deretan giginya, sembari menuangkan masakannya ke wadah yang telah ia siapkan di atas meja.

Alana yang mendengar jawaban dari Vivi hanya tersenyum simpul. "Hehe iya ya. Mungkin pengaruh kemarin seharian Bi Sum balik ma."

"Bi Sum balik? Kenapa?"

"Anaknya demam ma." Vivi hanya mengangguk.

"Pagi ini mama antar..atau?"

"Alana berangkat bareng Denis aja ma."

"Anak mama Vivi udah gede ya sekarang, udah ada yang naksir lagi." Vivi tersenyum menggoda ke arah putrinya.

"Apasih ma, jangan ngeledek deh!"

Tak lama kemudian, suara klakson motor terdengar di pekarangan rumah.

"Kayaknya itu Denis deh ma, Alana duluan ya.. dadah mama." Alana mencium tangan Vivi sebelum berangkat.

"Eh minum dulu susunya."

"Hehehe iya ma. Alana hampir lupa," ucapnya sembari menepuk jidat.

Kemudian Alana berjalan menghampiri Denis yang menunggunya di atas motornya berwarna biru laut.

"Selamat pagi tuan putri."

My Boyfriend Alfaro (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang