21. Maaf

47 15 2
                                    

Ketahuilah, meminta maaf tidak akan membuatmu rendah. Melainkan membuatmu mampu menyelesaikan masalah.

●○●○●

Adya turun dari motor Rengkuh begitu roda kendaraan itu berhenti di depan gerbang sekolahnya. "Kakak duluan, ya. Kamu hati-hati di jalan," ucapnya pada cowok berumur lima belas tahun itu.

"Iya. Kakak juga, jangan banyak ngelamun. Takut kesambet," balas Rengkuh setengah bercanda. Ia senang, Adya sudah lebih baik dari kemarin.

Adya tersenyum dan mengangguk. "Iya," jawabnya, lantas kembali berkata, "Udah sana, cepetan berangkat! Takut telat. Sekolah kamu 'kan jauh."

"Iya-iya." Rengkuh menyalakan mesin motornya. "Dah!" Kemudian melaju membelah jalanan Ibu Kota.

Sepeninggal Rengkuh, Adya berbalik dan menatap bangunan yang ada di hadapan matanya. Ia senang bisa kembali sekolah setelah kemarin meliburkan diri sendiri. Tapi di sisi lain, ia juga takut.

Akhirnya, ia melangkahkan kakinya memasuki gerbang. Saat bersitatap dengan Pak Satpam yang tidak ia ketahui namanya, ia menyapa. Pak Satpam membalasnya dengan ramah.

Suasana pagi ini masih sepi karena Adya sengaja berangkat lebih pagi untuk meminimalisir tatapan-tatapan yang ia dapatkan dari para penghuni sekolah.

Dilangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju koridor kelas sebelas. Ia tersenyum pada beberapa orang yang ternyata datang lebih pagi darinya. Sampai akhirnya, ia tiba di hadapan kelasnya dan memasukinya.

Bibirnya melengkung ke atas begitu matanya menangkap keberadaan orang yang beberapa hari ini selalu mengisi hati dan pikirannya. "Ji," sapanya sambil mendudukkan tubuhnya di kursinya yang berada tepat di samping Aji.

Aji sempat melirik sekilas padanya. Tapi setelahnya, cowok itu malah bangkit dari duduknya dan meninggalkan Adya yang tersenyum hambar di tempatnya.

Tidak apa-apa, Adya dapat menerimanya. Aji pantas seperti itu padanya. Ia juga berharap, dengan itu, rasa kecewa Aji padanya dapat berkurang. Tugasnya bukan memaksa Aji memaafkannya, tapi mengertikannya dan meminta maaf secara perlahan.

-----

DUH MAAF, BAGIAN INI SUDAH DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN. KEPO YAAA? KALO IYA, BACA VERSI CETAKNYA AJA NANTI DEH! HUAHAHA!

KALO ADA TANYA, PC AKU JEE VIA APA AJA.

SERTA UNTUK INFO TERBITNYA, BISA KALIAN PANTENGIN DI IG-KU @STSLHH16 ATAU IG PENERBITNYA @ARUNIKA.PUBLISHER, BIAR NGGAK KETINGGALAN. XIXI!

MAAF, TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA, DAN SELAMAT MENABUNG! BABAYYY!

PASTIKAN, UANG KALIAN AMAN! NTAH ITU DARI MALING, TUYUL, ATAU HASRAT INGIN JAJAN. /BISIK-BISIK

SALAM,
SITI SOLEHAH
[13 FEB 2021]

●○●○●

Sembilan chapter lagi, tamat! Do'a-in aku semoga bisa selesain cerita ini akhir bulan ini! Aamiin!

Jangan lupa teken bintang! Suwun! Babai!!!

-Siti Solehah
[21-11-2020]

INSECURE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang