Chapter 12

58 50 121
                                    

Jika waktu bisa diputar ulang, bisakah aku kembali?

Memperbaiki semuanya.

Kembali bertemu denganmu dan mencegah kepergianmu.

-Amel-

Hari-hari tenang setelah kepergian Regard sepertinya akan segera berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari tenang setelah kepergian Regard sepertinya akan segera berlalu. Entahlah. Hanya saja, perasaanku mengatakan bahwa sebentar lagi badai besar akan segera datang menyapa. Aku berharap semoga semua ini hanya sekedar perasaanku saja, bukan apa-apa.

Mengingat bahwa hari ini adalah hari yang bersejarah bagi hubunganku dan Regard, membuatku tidak bisa diam. Semalam Regard menghubungiku bahwa ia baru bisa pulang hari ini dan memintaku untuk menunggunya. Aku dengan senang hati melakukannya meskipun ada rasa kecewa, sedikit, karena di tahun ini aku tidak bisa menghabiskan waktu sehari penuh bersamanya seperti tahun-tahun sebelumnya. It's okay, Mel.

Kalau merunut pada jadwal keberangkatan pesawat yang Regard ucapkan, seharusnya nanti sore dia sudah tiba di rumah. Dan aku berencana untuk menghabiskan sore hingga malam di pinggir pantai dengan percakapan ringan di dalamnya.

"Mel, mending kamu bantuin Mama beli bumbu dapur deh, soalnya bumbu dapurnya udah pada habis," pinta mama yang lelah sendiri saat melihatku tidak bisa diam dengan sesekali mondar-mandir jalan dari kamar ke dapur begitu seterusnya.

"Oke, Ma!" jawabku penuh semangat setelah mengambil beberapa lembar uang dari dalam dompet kemudian melangkah keluar rumah.

Aku berniat untuk membeli bumbu dapur di supermarket yang berada dekat dengan rumahku dan memang persediaan di sana lengkap membuatnya selalu ramai pembeli. Aku melangkah meyusuri jalan dengan langkah yang ringan ditambah dengan wajahku yang berseri-seri terasa sangat menyenangkan. Aku merasa bahwa segalanya akan terasa amat sempurna jika saja Regard ada di sisiku.

Aku sudah berada di depan supermarket yang aku maksud tadi. Namun saat aku hendak melangkah masuk, tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang terlihat sangat manis di mataku menyapa dan menanyakan apa yang aku butuhkan.

Aku sempat berpikir, memangnya anak sekecil ini tahu barang yang aku maksud? Dan kenapa pemilik toko berani mempekerjakan seorang anak di bawah umur seperti ini? Memangnya tidak takut jika ketahuan oleh penegak hukum dan terkena pasal? Tapi aku langsung menyebutkan barang apa yang aku butuhkan dan setelahnya gadis kecil itu langsung menghilang membuatku geleng-geleng kepala.

Setelah sekitar 5 menit menunggu, gadis kecil itu kembali muncul dengan sekantung plastik yang saat aku lihat ternyata benar itu barang yang aku sebutkan tadi.

Aku pun bergegas ke arah kasir untuk membayar barang belanjaanku. Lalu segera pulang ke rumah. Lagi-lagi gadis kecil itu menahan langkahku dengan mengucapkan sesuatu yang tidak aku mengerti.

"Tragedi telah tiba, hawa gelap akan menyelimuti, air mata tak akan bisa terhapus, lupakan atau ikhlaskan. Satu keputusan akan terikat atau justru mengikat sampai deru nafas menghilang," ucap gadis kecil itu yang terkesan misterius dengan menatapku begitu dalam.

Believe You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang