26. The Truth

148 31 61
                                    

"Dagingnya kurang!"

"Dion ambilin dong di kulkas! Langsung bawa semuanya aja!"

"Kok gua doang sih, Ci? Daging di kulkas lo, kan, banyak banget," sungut Dion. Membuat Kelsey menarik dan membuang nafas. Berusaha tetap sabar. "Ya udah. Bareng Aaron sama Ivan sana. Lo bertiga doang yang nganggur soalnya."

"Sip!" seru Dion. "Woi! Lo berdua bantu gua ambil daging di kulkas," ajak Dion pada kedua temannya.

"Males ke bawah."

"Lo aja. Ngapain bareng kita?"

"Ci Kelsey yang suruh. Buruan! Sebelum dia ngomel ke kita." Akhirnya Dion, Aaron dan Ivan beranjak dari rooftop rumah Kelsey.

"Ada gunanya juga mereka di sini," celetuk Clementine membuat Kelsey terkekeh. "Mulut lo pedes amat."

"Lagian yang paling santai tuh mereka."

Di sisi lain, Aluna yang bertugas menggoreng sosis serta Gaby dan Helsa memanggang sosis. Sadar akan habisnya persediaan sosis mereka.

"Gua ambilin sosis, ya!"

"Mau ditemenin gak?" tawar Helsa.

Gaby menggeleng. "Gak usah. Gua bisa sendiri."

Ellie yang posisi berdirinya tak jauh dari ketiga gadis itu, mendengar percakapan mereka. "Mau gua temenin, Gab?"

"Iya ditemenin Ellie aja," sahut Kenneth di sebelah Ellie.

"Jangan repotin," kata Gaby tak enak.

"Santai aja, Gab."

"Ci Ellie, kan, lagi bakar daging bareng Ko Kenneth," kata Gaby lagi.

"Udah sana ambil sosisnya. Gua bisa bakar sendiri dulu untuk sementara."

"Oke deh kalau gitu."

Semua orang melakukan tugas mereka dengan tenang tanpa keributan, kecuali Fany, Joshua dan Darren.

"DARREN! Jangan dimakanin mulu!" omel Fany pada Darren yang selalu mengambil kesempatan mencomot jagung hasil bakaran keduanya.

"Nyicipin. Siapa tau kegosongan atau kurang matang."

"Serah! Capek."

"Lo udah makan dua jagung, astaga!" kata Joshua gregetan dengan temannya itu.

"Baru dua. Lagian bukan yang gede ukurannya."

"Tetep aja!"

Marvelyn dan Keenan yang biasanya tak kalah berisik dari ketiga temannya itu, terlihat tenang dan serius memanggang ikan.

"Sisa berapa ikan lagi?" tanya Keenan.

Marvelyn melirik meja samping panggangan yang terdapat kotak besar. "Sisa 2 ikan."

"Bentar lagi kita selesai berarti."

"Enggak. Masih ada sisa di bawah. Kelsey suruh habisin karena emang dibeli buat acara tutup tahun kita," jelas Marvelyn.

"Buset. Dia beli berapa banyak?"

"Kalau gak salah 15 ikan. Yang gua bawa cuman 10 ikan."

"Oh. Gua ambilin aja sekarang."

"Sana."

"Ngusir?"

Marvelyn memutar mata malas. "Buruan ambil. Gua lagi gak mood ribut sama lo," katanya datar kembali menatap panggangan. Keenan sadar akan nada bicara Marvelyn yang datar dan raut serius gadis itu. Memutuskan bungkam, tak jadi menyahut. Sebenarnya sedari mereka belanja di supermarket beberapa jam yang lalu, Keenan memperhatikan Marvelyn tak seceria biasanya.

Matahari ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang