22. Berpindah Hati

135 33 37
                                    

"Nekat banget lo! Sumpah!"

"Kasian Josh. Dia kedorong-dorong mulu."

Kenneth mendecih. "Alasan. Bilang aja lo suka."

"Kaga!" elak Keenan. Group anak suci lagi menginap di rumah lelaki bermarga Ananta itu. Namun, hanya cowok-cowok saja. Selesai malam penutupan pensi, mereka langsung mengikut mobil Keenan.

"Waktu lo meluk ci Marvelyn dari belakang."

"Gua gak meluk," potong Keenan.

"Serah. Gua bilang yang bener juga lo elak mulu. Gua ulang. Waktu lo di posisi kayak begitu sama ci Marvelyn, lo gak deg-degan?" tanya Dion.

"Kaga. Kenapa harus deg-degan? Gua kan, gak suka sama Marvelyn. Kita itu sahabat," elak Keenan lagi. Padahal kenyataannya iya. Keenan malu mengakui hal tersebut di depan mereka.

"Elak teros!" seru Ivan, "lo kalau sampai suka, traktir kita makan mie ayam di kantin ya!"

"Siapa takut? Deal!"

"Gua gimana? Kan beda sekolah sama kalian."

"Gua bungkus buat lo," sahut Joshua. Kenneth mendengus. "Ganti lah. Jangan minta traktir mie ayam doang."

"Lo mau meres gua?"

"Kegampangan kalau cuman mie ayam, Nan."

"Gini deh, gak usah traktir-traktiran. Kalau Keenan beneran suka, suruh dia ngelakuin hal bodoh yang malu-maluin diri sendiri," saran Aaron. Jangan heran kenapa Aaron, Ivan dan Dion gak panggil pakai embel-embel koko karena kata cuman beda satu tahun. Awalnya ketiga cowok itu nolak, merasa aneh memanggil nama. Ditambah mereka bertujuh sudah dekat dan kenal satu sama lain dari lama. Aaron, Ivan dan Dion sudah menggangap keempatnya seperti kakak sendiri.

"Hal bodoh apa?"

"Itu kita pikir belakangan aja."

"Tidur, tidur. Kalian gak ngantuk apa? Seharian kita semua berkegiatan," ucap Keenan.

"Gua gak tuh," sahut Kenneth.

"Ye. Beda sekolah. Buang," kata Joshua santai membuat semuanya tertawa. Kenneth menatap Joshua sinis dan menempeleng kepala cowok itu hingga mengaduh.

"Eh, nih cewek-cewek dah pada bales," ucap Darren membuat yang lain mengecek ponsel mereka.

Anak Suci (15)

Marvelyn: ke rumah kelsey aja. kebetulan kita mau nginep di rumah dia

Clementine: setuju! rumah kelsey kan lebih gede dan luas. jadi enak kita ngumpul rame-rame

Tiffany: plus kita mager ke sana. mending kalian yang datengin kita

Helsa: nah bener tuh

Gabriella: tim ngikut

Ellie: duain

Kelsey: tigain

Aluna: ayolah cowo cowo ngalah sama kita para ciwi ciwi :(

Aaron: kalau kata peribahasa nih, dikasih hati minta jantung. tau gak?

Helsa: gak.

Joshua: yowes kita ngalah

Kenneth: kenapa gak rumah darren? pasti jauh lebih gede lagi

Darren: gausah sok ide lo

Keenan: yaudah jam 1 gitu kita ke rumah kelsey

Gabriella: siang banget ko

Matahari ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang