Jam pulang kerja Daryl untuk hari Jumat adalah pukul 4, sementara masnya, tetap pulang pukul 5. Kini, jam sudah menunjukkan pukul 5 lewat. Kita lihat, apakah Gabriel Jovandra akan muncul di rumah adiknya atau tidak.
Di dalam kediaman tersebut, ada Daryl, Rossalin, juga Angelica. Rossalin sedang mencuci piring, sedangkan Daryl sedang menjaga Angelica bermain sambil menonton TV.
*tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar. Daryl sudah hafal, pasti itu kakaknya....
"Lica, tunggu di sini. Pegang ini dulu. Papa mau buka pintu," ujar Daryl sambil memberikan bebek-bebek karet sejumlah tiga buah pada anaknya.
Pria tinggi itu berdiri dari dari karpet bulu, lalu berjalan ke arah ruang tamu tuk membukakan pintu.
*klek
Pintu terbuka. Terlihatlah wujud sang kakak berkemeja putih baru pulang kerja, tengah mengukir senyum tipis manis untuk adiknya.
"Mas?"
Gabriel tersenyum lebih lebar sebagai responsnya.
Daryl bergeming. Mereka beradu tatap beberapa detik.
Merasakan hawa aneh, Gabriel pun berjinjit, mengintip dalam rumah Daryl karena tubuh tinggi dan lebar sang adik menutupi jarak pandangnya. Apalagi, pintu itu sengaja tak dibuka lebar.
Setelah mengintip, Gabriel menatap wajah Daryl.
Melihat Daryl sudah tak ada di ruang TV bersama Angelica, Rossalin pun mencari di mana suaminya berada. Kemudian, mendapati punggung pria itu berada di dekat daun pintu utama yang tak terbuka seluruhnya.
Pasti Mas Gabriel. Rossalin membatin.
Kembali ke depan rumah. Keadaan masih dingin-dingin datar.
"Ryl...." Gabriel memanggil, terus mengamati raut muka Daryl.
"Ya, Mas."
"Kamu kok... kayak gak ngebolehin Mas masuk, ya?"
"Rossalin gak masak, Mas."
Mendengar jawaban cepat itu, Gabriel hanya bisa mengangguk. Canggung, ia melepas pandangan dari Daryl, kemudian berpikir jauh.
Aku sering ke sini waktu Rossalin gak masak, tapi aku tetep disuruh masuk. Daryl gak pernah bilang begini, tapi kok ini.... Gabriel bermonolog dalam hati.
Mereka berdua kembali berpandangan beberapa detik.
Gabriel menunggu apakah Daryl masih ingin menyuruhnya masuk atau tidak, sementara Daryl menunggu Gabriel untuk segera berpamitan.
Sudah. Gabriel sudah paham, meskipun ia tidak tahu mengapa.
"Ya udah, Ryl. Mas mau pulang aja. kamu kayaknya lagi gak mau diganggu." Gabriel tersenyum paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBANDS ✔️
RomansMengapa Daryl dingin seperti itu? Apa salah Rossalin? Katanya cinta, tapi yang diberi hanya bingung dan air mata. Rossalin itu orangnya hangat, suka menyayangi dan disayangi. Namun, yang ia dapat selalu sebaliknya. Mengapa Rossalin tak seberuntung S...