20 - Something in Their Hearts

5.6K 515 160
                                    

**GABRIEL**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**GABRIEL**

Pukul 4 sore.

Sudah 2 minggu kami tak bertemu pun bicara, baik langsung maupun via telepon, chat, atau semacamnya. Hingga pagi tadi, seseorang yang biasanya amat jarang menghubungi duluan itu akhirnya menghubungiku duluan.

Aku berdiri di balkon rumah, menikmati semilir angin yang lembut menerpa wajah dan rambut. Memikirkan sebuah hubungan yang sempat halus, tapi kini kembali kusut.

"Halo."

"Halo, Mas."

"Ya."

"Aku mau ketemu."

"...."

"Mas?"

"Ya."

"Bisa, Mas? Sebentar aja."

"Ya udah, tapi dalam rangka apa?"

"Aku mau ngomong sesuatu."

"Di rumah aja, bisa? Soalnya lagi kurang sehat, ini aja gak ke kantor."

"Pantes suaranya lain. Mas sakit?"

"Gak apa-apa, kecapean mungkin. Badan sakit semua, batuk, terus pusing-pusing sedikit."

"Minum obat, Mas. Ya udah, nanti sore aku ke rumah."

"Iya, udah. Oke."

"Iya, Mas. Udah dulu."

Ini, aku sedang menunggu seseorang... seseorang yang menghubungiku tadi pagi, yang katanya akan datang sore ini.

Menebak-nebak apa yang orang itu ingin bicarakan, sesuatu yang baikkah atau malah sebaliknya? Sesuatu yang dapat mengeratkan hubungan atau malah semakin melonggarkan? Apakah dia ingin memintaku "kembali" atau menginginkanku untuk selamanya pergi?

Aku sudah pasrah, aku tak lagi akan menjelaskan apa-apa. Aku sudah cukup banyak menjelaskan, harus sebanyak apa lagi? Sudah terlalu banyak nasihat yang kukerahkan, harus sebanyak apa lagi? Yang ada dia bosan.

Aku takkan melawan lagi jika disalahkan, takkan melawan lagi jika dicaci-maki, takkan melawan lagi jika disalahpahami. Meskipun aku tidak mau, meskipun aku tahu perasaanku akan kembali hancur, dan aku akan kembali sibuk. Sibuk mengumpulkan pecahan-pecahan hati supaya kembali utuh, supaya aku punya hati lagi untuk sabar menghadapinya, lagi.

Aku sudah lelah meluruskan keadaan, aku sudah lelah menjelaskan tentang diriku, yang entah sebenarnya pernah dia percayai atau tidak... aku sudah tak punya daya lagi.

Terserah. Terserah saja mau diapakan diriku ini. Aku akan menerima semuanya, asal dia puas.

Pertikaikan tempo hari, 2 minggu lalu....

HUSBANDS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang