24 - Rossalin's Husband

6.7K 483 146
                                    

**DARYL**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**DARYL**

Apa kamu tahu betapa senangnya hatiku kini? Berdiri di atas sebuah balkon restoran, menikmati eloknya senja sambil menatapmu yang begitu cantik dengan rambut tersibak sesekali oleh embusan angin-angin tenang.

Ini hari keduaku berada di kampung halamanmu. Besok, atas permintaanmu, kita akan pulang ke Jakarta. Ke rumah kita bertiga, ke rumah yang kubeli beberapa tahun lalu karena ingin tinggal di sana denganmu dan anak kita, ke rumah yang di dalamnya kamu sering menangis karenaku....

Namun, aku janji. Kali ini, aku takkan membuatmu menangis lagi dalam rumah itu. Kalaupun iya, aku akan langsung meminta maaf dan berusaha untuk tak mengulangi lagi demi kamu.

Aku sudah tahu caranya, masku yang mengajari. Sebenarnya, sudah lama dia mengajari. Namun, akunya saja yang bebal. Sebenanya kamu juga sudah sering memintaku untuk begitu, namun akunya saja yang tidak peka dan memang malas untuk melakukan.

Hhhhh. Aku memang terlalu bodoh untuk menjadi seorang suami.

Angelica, sedang berada di sampingku, sesekali ia berjalan ke arahmu sambil tertawa geli. Aku harap besok akan menjadi awal baru untuk kita bertiga di Jakarta.

Hampir 11 hari aku tidak denganmu dan 8 hari aku tidak mendapat kabar darimu. Sebenarnya, itu bukan waktu yang tergolong lama, tapi karena kamu tak mengabari, hatiku jadi tak tenang dan lantas membuat 11 hari terasa seperti 1 tahun.

Aku berpikir kamu dan Angelica akan meninggalkanku selamanya, dan ternyata benar... kamu memang ingin meninggalkanku. Kamu ingin Angelica meninggalkanku juga.

Kalau bukan karena bujukan masku, mungkin kamu tidak akan mau. Bukannya apa, aku sadar diri tak sepandai masku dalam menyuarakan sesuatu yang manis dan menghibur. Aku sulit mengutarakan banyak hal... makanya aku meminta tolong padanya.

Sudah tidak ada perasaan yang macam-macam lagi, aku janji padamu.

Oh iya, aku pun sudah mengabari masku tentang diriku yang begitu bahagia bisa melihatmu dan Angelica lagi. Tentang bagaimana aku yang begitu kagum padamu karena sudah berbesar hati menerimaku lagi tanpa menceritakan kegilaanku pada keluargamu. Itu hal yang di luar dugaan bagiku.

Aku paham mengapa saat itu kamu melakukan sebuah kesalahan, aku tahu kamu sempat menyukai kakaku itu. Meski kamu bilang tidak, aku tetap tak percaya. Aku tahu kamu pernah diam-diam menyukainya. Aku marah dan merasa dikhianati. Namun, setelahnya aku sadar, ternyata selama ini akulah penyebabnya. Aku yang mengkhianatimu duluan, aku tidak menghargaimu, aku tidak memperlakukanmu sebagaimana mestinya.

Lalu, kamu sudah menjadi istri yang baik lagi. Sudah memahamiku lagi, tapi aku malah yang selalu mengungkit dan menyalahkanmu begitu sering. Mencurigai dan membuatmu akhirnya letih.

Maka, Tuhan menegurku dan memberikanku pelajaran bertubi-tubi.

Sekarang aku sudah belajar, aku akan mulai mempraktikkannya. Dari pelajaran-pelajaran yang aku dapat, aku mendapat satu kesimpulan penting: aku tidak bisa jika tanpamu, tidak bisa jika tanpa Rossalin Feliciana.

HUSBANDS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang