19 - Broken Hearts and Memories

6K 495 198
                                    

Malam ini, terasa sungguh miris dan ironis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, terasa sungguh miris dan ironis. Bagaimana tidak?

Ada sepasang kekasih yang sedang menikmati waktu berdua mereka, di atas ranjang kamar yang nyaman, sambil menonton TV tertempel pada dinding. Saling bergenggaman tangan, sesekali berpelukan. Saling mengecup bergantian, sesekali mengecap manis bibir yang sengaja dipagutkan. Setelah tak ada habisnya mereka mengucap "maaf" satu sama lain. Mereka baru saja bertengkar beberapa jam silam.

"I love you so much. I'm sorry."

"No, I'm sorry. I love you more."

Iya, seperti itu Gabriel dan Sharena. Di sanalah mereka sekarang, menikmati waktu tengah malam dengan sentuhan hangat yang begitu menyenangkan hati keduanya.

Adu argumen, kemarahan, kesalahpahaman, kesalahan, semuanya sudah dimaafkan dan dilupakan. Tak lama dari bermesra-mesraan, pergumulan panas dengan cinta mereka lakukan. Sebagai pemanis malam, pelanggeng sayang dalam rumah tangga.

***

Di sisi lain, di waktu yang sama, ada sepasang kekasih yang sedang berantakan, berlinang air mata, saling melempar kalimat keras dan kasar, saling mengingkari janji, saling menyakiti, dan saling menyalahkan tanpa henti.

Mereka juga baru saja bertengkar beberapa jam lalu, bertengkar hebat. Namun, akhir pertengkaran pasangan ini, berbeda 180 derajat dari pasangan sebelumnya.

Dan di sanalah mereka, dengan diri mereka, sendiri-sendiri, menunggu pagi ditemani pekat malam dengan segala kesemrawutan yang membebani pikiran keduanya, yang entah kapan dapat ditangani agar bisa baik kembali.

Iya, ini adalah malam Gabriel dan Sharena juga malam Daryl dan Rossalin.

Dunia seringkali terasa kejam. Ya, dunia memang kejam. Hidup nikmat tanpa beban dan rintangan hanya ada di surga, bukan di sebuah tempat fana bernama Dunia.

Jangan salahkan dunia, jangan salahkan orang lain, apalagi menyalahkan Sang Pencipta. Semua harus berjalan dan beredar menurut kehendak-Nya.

Manusia, mau tak mau, suka tak suka, harus rela menghadapi dan melewati segala ketentuan Ilahi, baik itu sulit atau mudah, sakit atau nikmat, sedih atau senang, suka atau duka.

Dini hari, jam 2 pagi.

Rossalin tertunduk dalam kamar, diselimuti kegelapan. Menangisi hidupnya dengan mata yang sudah tidak tahu diri sembapnya. Namun tidak lama kemudian, seperti film yang tak ingin ia putar, semua kenangan indah dengan suaminya malah terputar lagi di dalam benak.

Kenangan saat Rossalin dan Daryl mengucap janji sehidup semati, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit.

Lalu, saat pertama kali keduanya mengetahui ada makhluk mungil—buah cinta berdua di dalam perut Rossalin. Saat pertama kali Daryl merasakan tendangan putri kecilnya dari dalam perut Rossalin. Ah, pria itu tersenyum begitu bahagia setelah matanya melebar beberapa saat.

HUSBANDS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang