Semua kisah cinta berakhir dengan catatan bahagia...well hampir seperti itu. Bagaimana jika aku memberi tahu padamu bahwa ada kisah cinta yang gelap dan tidak sentimental?
Bagaimana menurut mu jika iblis batin kita mengambil alih? Apa yang akan kau pikirkan saat itu?. Saat kau menginginkan sesuatu tetapi itu sudah di miliki, apakah kau akan membiarkannya?.
Saat rasa hasrat dan keinginan untuk memberontak maka kau akan membiarkannya dengan cepat untuk pergi, mungkin untuk beberapa alasan orang-orang menyingkir.
Bagaimana jika aku memberi tahu padamu bahwa pahlawan dalam cerita ini bukanlah orang yang baik, tetapi orang yang paling egois yang pernah ada di bumi ini?
Apakah kau siap menghadapi realitas yang tersembunyi di balik dunia lain? Apakah kau bisa memberikan kesempatan kedua kepada orang yang dengan sengaja menghancurkan mu?
Apakah menurut mu kita bisa menjadi egois dan menjadi perusak?, Mungkin jauh di dalam lubuk hati kita, semua orang memiliki sisi gelap yang kita harap tidak di temukan oleh siapa pun.
Namun saat orang itu memilih untuk bermain kotor seperti apa yang para pria bajingan lakukan apakah itu akan membuatnya menjadi monster.
Saat bagaimana dia memaksakan apa yang bukan menjadi miliknya, akan kah dia membiarkan seluruh darahnya terbuang sia-sia?.
Tetapi jika suatu hari kita Membiarkan diri kita Dikendalikan oleh iblis dari dalam diri kita?, Apa yang akan menjadi akhir dalam cerita ini?.
-----
Incheon Korean airport
[08.12 am]Jungkook sudah lupa betapa dinginya seoul, karena dia terbiasa dengan cuaca panasnya Amerika; cuaca itu sekarang aneh baginya, pikir Jungkook ketika dia mengenakan mantel yang dia bawa.
Dia berjalan di antara orang-orang yang berjalan dari satu sisi ke sisi lainnya, fokus pada ponsel mereka atau panggilan yang terhubung satu sama lain disana.
Dia meluruskan dasinya lalu meletakan ponselnya di dalam saku dan melirik jam tangannya untuk melihat sekarang pukul berapa, setidaknya dia tidak telat.
Saat Jungkook Berjalan menuju pintu keluar dari dalam bandara Incheon, dimana pria itu menemukan anak buahnya dengan Mercedes hitam yang menunggunya sejak pendaratannya di Korea.
"Selamat pagi Mr" sopir itu menyapanya dengan ramah.
"Kita menuju apartemen" Kata Jungkook ketika pria itu masuk kedalam mobil yang bersuhu baik didalam.
"Apa Mr sudah makan hari ini?, Kami bisa menyiapkan sesuatu" Jungkook mendengar Akio supirnya berkata dengan tersenyum.
"Aku tidak lapar"
Akio tersenyum "aku minta maaf untuk bertanya, tetapi bagaimana kabar ayahmu Mr?"
Jungkook menatapnya lalu memposisikan dirinya lebih baik di kursi lalu berkata "dia baik-baik saja di Amerika bersama keluarga ku"
"Itu bagus, aku sangat suka dengan Mr Dulce. Jadi kemana kah saya harus membawa anda?" Dia bertanya, menatap Jungkook dari kaca spion.
"Ke apartemen baruku. Ikuti saja jalan ini, aku akan memberimu petunjuk untuk sisa perjalanannya."
Pria itu mengangguk lalu pergi dari bandara.
Jungkook melihat keluar jendela mobil dan melihat jalanan di Seoul, Jungkook dapat mengingat dengan baik waktu dia tinggal disana, dan betapa menakjubkannya saat itu.
Jungkook Sangat mengenal kota itu, lagipula jungkook tidak selalu menjadi Jungkook Ve Dulce yang hanya akan memikirkan perkerjaan.
Dia sudah menikmati sedikit dari apa yang ditawarkan kehidupan, pada kenyataannya, tidak sedikit banyak.
Pikirannya mengembara kepada kenangan semua hal yang telah dia lakukan tapi itu semua di masa lalu, Jungkook yang tidak bertanggung jawab sudah tidak ada lagi disini.
"Belok kiri di sebelah tikungan berikutnya" kata Jungkook pada pria yang mengikuti arahannya dengan sempurna.
Mereka akhirnya tiba di gedung tempat Jungkook akan tinggal. akio dengan cepat keluar dari dalam mobil, berlari ke pintu Jungkook lalu membukanya.
"Terimakasih" Jungkook mengucapkannya pada Akio yang tersenyum.
Akio telah menjadi supir Jungkook ketika pria itu masih muda dan tinggal bersama orang tua Jungkook. Dia adalah pria dari usia tertentu tetapi masih sangat membantu.
Jungkook berjalan ke lobi utama gedung dimana para karyawan dengan cepat pergi ke tempat kerja mereka. Lucu saat bagaimana mereka bersikap di hadapan Jungkook.
Orang-orang biasanya 'takut' pada Jungkook. Mungkin karena perilaku arogan dan kasar yang Jungkook miliki, tetapi pria itu tidak ada memiliki niat untuk membuat mereka tertekan.
Jungkook tidak peduli.
"Selamat pagi, Mr. Dulce. Salah satu karyawan kami akan membawa barang-barang Anda ke apartemen anda. Hanya ruangan 0613 yang merupakan satu-satunya penthouse disini."
Dia berkata sopan.
Jungkook tidak mengatakan apa-apa selain mengangguk dan berjalan kedalam lift. Setelah mencapai apartemennya.
seseorang pemuda berambut hitam masuk tepat setelah Jungkook. Meletakan barang-barang Jungkook di kamar pria itu, menumpuknya sempurna'.
"Ada hal lain yang bisa saya bantu Mr Dulce?" Dia bertanya.
"Kau boleh pergi" itu satu-satunya hal yang Jungkook katakan.
Apartemen itu besar, area yang sangat luas dengan gaya kontemporer dan canggih, penuh dengan perabotan berwarna cokelat.
Di dinding ada beberapa warna terang dan gelap, ada lukisan dengan gambar indah. Jungkook menyukai semuanya.
Jungkook berjalan ke ruang tamu, tempat pria itu berbaring di sofa. Melepaskan dasi yang membuatnya sesak sedari tadi.
Jungkook membiarkan Kepalanya bersandar di sana. Jungkook Membiarkan tubuhnya rileks di atas sofa selama beberapa jam, perjalanannya panjang atau lebih tepatnya, hidupnya menjadi lebih sulit.
Lalu Jungkook bangkit dan berjalan ke balkon apartemennya.
Dari sana Jungkook memiliki pemandangan yang menakjubkan dari gedung pencakar langit seoul dan garis pantai yang indah.
Inilah keuntungan untuk tinggal di penthouse. Dari atas Jungkook bisa melihat lalu lintas ramai pada saat itu, orang-orang berjalan dari satu ke sisi lain.
Mobil-mobil mengemudi Tampa lelah, dan Jungkook bisa mendengar suara klakson dan orang-orang berbicara dengan keras.
Setidaknya tidak lebih buruk dari Paris. Jungkook mendengar suara ponselnya yang menjengkelkan, kemudian Jungkook berjalan ke ruang tamu.
Dia mengambil perangkat kecil itu dari atas meja. Nomernya tidak di ketahui oleh siapa pun, tetapi Jungkook memiliki kode area Seoul.
"Dimana kau?"
"Aku akan ke sana"
"Kapan kau tiba?"
"Segera"
"Dia akan pulang setengah jam lagi"
"Aku tau"
Tut
Setelah panggilan itu berakhir, Jungkook meletakan benda itu di atas meja lalu melepaskan jas nya sehingga menyisahkan kemeja putihnya.
Dia harus membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
•
•
•
•
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE BUT LOVE YOU [End]
Romance⚠️WARNING⚠️ 18+ CONTENTS (Romance-mature) Setelah kekasihnya yang pergi tanpa alasan dan kabar, meninggalkan dirinya ketika gadis itu sudah tidak perawan, lisa harus menerima takdir bahwa kekasihnya yang dia cintai adalah pria bajingan yang pergi se...