;

2.9K 230 13
                                        

Sudah cukup lama bagi Taehyung melihat Mr. Dulce tersenyum karena mendengar lelucon yang di buat oleh Lalisa, dia terlihat lebih membaik setelah melakukan pengobatan.

Mereka menikmati semacam makanan yang di sediakan oleh pembantu mereka, dan ini seakan menjadi makan besar walau hanya orang-orang terdekat. Di samping Mr. Dulce. Jungkook duduk Tampa memakan makanannya hingga menjadi dingin di piring.

Disana mereka menikmati waktu mereka dengan baik, karena waktu seperti ini tidak dapat di lakukan di setiap saat.

Mungkin dulu orang tua Jungkook dan Taehyung selalu mengajarinya menjadi pria yang memiliki harga diri yang paling tinggi hingga masa kecilnya tidak berlangsung baik.

Tetapi tidak menjadi delusi bagi Taehyung, karena memiliki badan yang sakit, pria itu tidak di izinkan melakukan apa-apa selain menjalani pengobatannya.

Karena penyakitnya, Taehyung dan Jungkook sering di pisahkan oleh keadaan karena sang ayah yang memberikan seluruh perkerjaannya pada Jungkook.

Saat Jungkook berumur 17 tahun, pria itu di kirimkan pergi ke Hongdae untuk menjalankan beberapa bisnis yang hampir bangkrut, dirinya di didik menjadi keras sejak kecil.

Dan saat ulang tahunya yang ke-21 Jungkook tidak mendapatkan hadiah dari ayahnya, yang dimana dirinya harus pergi meninggalkan Korea karena perusahaan di Amerika perlu di ambil alih.

Karena tubuh Jungkook yang sehat di hari itu, Mr. Dulce memilih Jungkook sebagai anaknya untuk bekerja. Walau semuanya hampir bertanggung jawab dengan Jungkook, Taehyung tidak begitu mengambil banyak Momen bersama ayahnya.

Dirinya lebih sering menghabiskan waktu bersama dokternya di rumah sakit selama berbulan-bulan, dimana ayahnya tidak pernah berada di sisinya.

Hingga dimana dia pertama kali bertemu dengan lalisa, yang pada saat itu begitu peduli padanya sehingga Taehyung mengatakan pada ayahnya jika lalisa adalah kekasihnya.

Sehingga Tampa dia sadari bahwa dirinya telah membuat salah satu orang yang dia sayangi tersakiti disana. Karena pada saat itu lalisa adalah kekasih jungkook.

"Jadi lalisa bagaimana dengan harimu bersama putra kami?" Mr. Dulce terkikik saat berkata sementara Jungkook tidak bisa mengatakan apa-apa selain fokus pada ponselnya.

"Menyenangkan, kami melakukan semuanya bersama"

Mereka tertawa seolah-olah Mr. Dulce melupakan bagaimana putranya berada di Amerika dalam sepuluh tahun dan itu membuat Jungkook merotasikan matanya sementara seseorang pria berjas melangkah mendekati Mr. Dulce.

"Selamat siang sajangnim, Ms. roseanne berada di sini" Akio berbisik di telinga Mr. Dulce membuat pria itu meletakan pisau dan garpunya.

"Bawa dia kemari! Aku ingin makan bersama dengan calon mantuku"

"Baik" disana Akio menundukkan tubuhnya lalu melangkah pergi untuk memangil roseanne.

Dan butuh beberapa menit bagi mereka menerima dua pembantu datang dan membuka pintu, dimana roseanne berada.

"Selamat pagi paman" disana roseanne.

"Kemarilah putriku, duduk dan makan siang bersama kami" disana Mr. Dulce meminta roseanne untuk duduk di samping Jungkook.

"Ini untuk paman" ucapnya meletakan kotak membuat Mr. Dulce tertawa.

"Kau seharusnya tidak memberikan kado, ini bukan ulang tahunku" ucapnya bercanda.

"Itu adalah teh, paman harus menjaga kesehatan"

Mr. Dulce mengangguk "Apa kalian punya daftar malam ini?" Mr. Dulce berkata saat menyesap kopi nya membuat Rose menatap wajah Jungkook dan Taehyung bergantian pada Lisa.

"Kami? Oh tidak dengan ku, aku free setiap saat" Taehyung berkata lalu meletakan seladanya di atas roti lalu dia menatap Lisa.

"Bagaimana dengan mu gadis cantik?" Dia tersenyum saat berkata menaik turunkan alisnya pada Lisa.

"Aku tidak melakukan apapun"

"Itu bagus. Mungkin kita bisa pergi bersama" Mr. Dulce berkata.

"Terdengar bagus, bagaimana Hyung?" Ucapnya, menatap Jungkook.

"Tidak. Aku ada rapat hari ini. Aku permisi" Jungkook bangun setelah mengusap bibirnya dengan tissue sebelum bangkit dari duduknya.

"habiskan makanan kalian. Appa jangan lewatkan obat mu" ucapnya, meraih ponselnya lalu melangkah pergi membuat roseanne menghela nafas.

"Jangan khawatir rose, Jungkook sering seperti itu. Aku yakin jika pria itu akan luluh dengan mu" ucap Taehyung membuat rose tersenyum.

"Ayo baby, habiskan makanan mu" bisik Taehyung saat menyadari bahwa sedari tadi Lisa melamun.

-----

Setelah makan siang berakhir, Taehyung memutuskan untuk pergi menemui Jungkook bersama lalisa, karena Taehyung tidak ingin membiarkan Lisa bosan seharian di rumah, jadi pria itu membawanya.

Setelah menghabiskan hampir setengah jam di jalanan, Lisa dan Taehyung keluar dari dalam mobil dimana kekasihnya mengunci mobilnya sebelum berjalan masuk.

Itu hampir seperti gedung pencakar langit dengan jendela besar yang dimana kalian bisa langsung melihat meja resepsionis dan lantai marmer putih tempat seorang wanita berdiri.

Taman nya sederhana, hanya terdapat sedikit tanaman dan kaktus. Jika Lisa harus menentukan gaya arsitekturalnya, Lisa akan mengatakannya jika itu adalah kelas modern Dan minimalis.

Taehyung mendorong pintu putih besar yang masih terbuat dari marmer dan di sambut oleh wanita disana. Dia hanya mengunakan kaos putih dengan celana hitam, para karyawan pasti santai
Karena pakaian mereka dan tempat mereka berkerja.

Singkatnya pasti menyenangkan berada disini.

"Selamat datang di MEDIUM'S industri, ada yang bisa aku lakukan untukmu?"

Disana Taehyung menggandeng tangan Lisa, mendekat pada meja resepsionis dimana Taehyung Berbicara dengan wanita itu.

Sudah begitu lama dirinya tidak ada disana, sudah hampir dimana Jungkook meninggalkannya, Lisa tidak pernah berada lagi disini.

Ada beberapa barang-barang yang baru seperti bingkai dan sofa-sofa panjang disana. Beberapa tanaman berada di ujung ruangan.

"Baby?"

Lisa menoleh saat Taehyung berkata "ya?"

"Berikan pada Jungkook. Aku akan menyusul, ada beberapa hal yang harus aku lakukan. Kamu tidak masalah kan?" Disana Taehyung menatap Lisa membuat Lisa tersenyum.

"Baiklah"

"Aku akan menyusul. Jihyo, akan mengantar mu kesana" ucapnya pada Lisa sambil menunjuk jihyo membuat wanita itu tersenyum pada Lisa.

"Hai aku jihyo, aku salah satu karyawan disini" ucapnya membuat Lisa tersenyum.

"Lalisa, kau bisa memanggilku Lisa"

Disana jihyo menganguk membuat Taehyung meraih tangan Lisa lalu mengecupnya, dia adalah pria yang manis.

"Aku akan kembali setelah sepuluh menit" Lisa mengangguk mendengarnya.

"Baiklah. Aku pergi, jangan pergi kemana-mana saat aku tidak bersamamu okay baby?"

"Aku tau" Lisa melangkah pergi bersama jihyo



















































To be continued

I HATE BUT LOVE YOU [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang