Terbiasa

4 2 0
                                    

Hai guys. Lama gak up yah. But, i am up lagi.

Jangan lupa tinggalkan jejak yah.

Happy reading.

***

"sesuatu yang menurut mu tak terlihat menarik, akan menarik di mata orang lain! "

***

Tok.. Tok.. Tok.

Mentari terbangun dari tidurnya ketika mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya. Gadis itu masih menggeliat di tempat tidur.

"woy bagi yang merasa manusia, ayo sarapan! Kakek nenek udah manggil! " pinta salah seorang dari luar kamar.

Tentu ia zayan. Lelaki itu sepertinya mulai terbiasa dengan keberadaan mentari.

"hmm. Tapi, gue bukan manusia. Gue kan ikan! " ucap mentari sekenanya.

Zayan tak mendengar. Lelaki itu telah berlalu menuju ruang makan.

Di sana, zayan di sambut oleh kakek dan neneknya. Lelaki itu melangkah dan mendudukkan tubuhnya di samping kursi kosong. Kakek dan nenek menatap zayan dengan penuh kelembutan.

"udah besar kamu zay! Makin ganteng aja" ujar kakek dengan tersenyum.

Zayan sedikit terkejut ketika mendengar ucapan sang kakek. Sepertinya pria itu ada maunya.

"kakek mau ngomong apa? Tumben muji aku! " ujar zayan dengan wajah datar.

Nenek mayang tersenyum melihat Sang cucu.

"zayan. Ayah dan ibu kamu bakal datang hari ini! Mereka pengin ngajak kamu ke suatu acara! " ucap nenek sambil menaruh tiga sendok makan nasi goreng di piring zayan.

Lelaki itu menghembuskan napas dengan kasar.

"ngapain sih ngajak aku? Gak guna juga kali! " ucap zayan dengan wajah datarnya.

"zayan. Kamu kenapa sih? Emang kamu gak kangen sama ayah dan ibu kamu? Kamu gak penasaran dengan kabar mereka? Padahal dulu kamu adalah sosok ceria dan selalu menjadi sandaran ayah dan ibu kamu jika mereka lagi ada masalah. Kenapa jadi seperti ini? " tanya kakek dengan kesal.

"mana gue tahu. Gue kan manusia biasa. Pasti bisa lah berubah! " batin zayan.

Lelaki itu sangat ingin membalas ucapan kakek dan neneknya. Namun, ia langsung mengurungkan niatnya ketika mengingat bahwa ia sedang berbicara dengan orang yang lebih tua darinya.

"pasti kamu seperti ini karena gadis itu! Padahal yang lebih tidak berguna yah gadis itu. Untuk apa kamu selalu memikirkan gadis yang sudah bertunangan? " ujar Kakek dengan sewot.

Langsung saja selera makan zayan  menghilang. Ia meletakkan sendok makannya dan pergi meninggalkan kakek dan nenek yang sedang mengomel padanya.

"zayan! " panggil nenek mayang.

Namun, zayan tak peduli. Ia melangkah menaiki anak tangga. Di sana, ia terkejut ketika melihat mentari yang sedang berdiri sambil mengikat rambut. Gadis itu menoleh ke arahnya dengan begitu santai.

"lo udah lama di sini? " tanya Zayan dengan galak.

"be.. Belum. Baru aja! " jawab mentari yang tentu saja berbohong. Padahal ia telah lama berdiri di tangga. Mendengar kakek dan nenek yang sedang berbicara pada Zayan.

Zayan tak peduli. Lelaki itu sedang malas meladeni mentari. Ia tahu, pasti mentari mendengar semuanya. Tidak mungkin gadis itu tidak menguping. Mentari kan bukan manusia. Wkwkwkwk. 😂

Hi, Mr CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang