Bab 9

425 76 16
                                    

Dongheon gak tahu kenapa, Hoyoung dari pulang kampus tadi cuekin dia mulu. Awalnya Dongheon mikir mungkin Hoyoung gak lolos kuis atau apa, tapi ternyata setelah Dongheon balik dari kampus pun temannya yang hobi senyum itu masih bersikap seolah Dongheon tidak ada.

Cueknya ngelebihin Dongheon pas lagi marah.

Dongheon udah coba berbagai cara supaya Hoyoung mau buka mulut, mulai dari noel-noel pipi Hoyoung, berantakin rambut Hoyoung, salto di depan Hoyoung, teriak di telinga Hoyoung, pokoknya semua udah dilakuin Dongheon. Tetapi hasilnya nihil, Hoyoung malah asyik ngajakin anak-anak main.

Ini sebenarnya Hoyoung lagi badmood kenapa sih? Ditolak gebetan atau diputusin pacar?

Setahu Dongheon, Hoyoung ini lagi gak menjalin hubungan sama siapa-siapa. Ya bukannya apa-apa, masalahnya setiap cewek yang mau deket sama Hoyoung tuh kadang insecure duluan. Soalnya Hoyoung kalau senyum manis banget ngalahin kecantikan para cewek itu.

"Woy Hoyoung lo ada masalah hidup apa sih?"

Sekarang Dongheon lagi rebahan di atas sofa, kakinya di atas terus kepalanya di bawah hampir nyentuh karpet. Sedangkan Hoyoung duduk di karpet terus punggungnga bersandar di sofa.

Iya, jadi tuh Dongheon ceritanya lagi caper lagi biar Hoyoung mau ngomong.

Karena gak kunjung dapat jawaban dari Hoyoung, Dongheon kembali bersuara. "Kalau lo ada masalah jangan bawa-bawa gue kali. Kan pangeran jadi bingung salahnya apa."

Hoyoung langsung nampol wajah Dongheon terus bilang. "Bisa gak sih lo diam dulu!"

"Kan gue bingung salah gue apaan kalau lo diam terus gitu." rajuknya sambil sok-sokan ngerucutin bibir yang justru membuat Hoyoung jijik.

"Gak usah sok imut! Jijik gue lihatnya!"

"Heh sembarangan! Kalau gue udah aegyo gini cewek-cewek pada ambyar lho ya!"

Hoyoung lagi-lagi gak mempedulikan ocehan Dongheon. Soalnya Dongheon kalau ngoceh tuh lama, kalau dibiarin pasti dia capek sendiri nanti.

Kangmin yang awalnya lagi asyik diajarin gambar sama Yeonho tiba-tiba menghampiri Hoyoung dan duduk di pangkuannya. Biasanya ini anak ngoceh terus tapi tiba-tiba diam gini.

"Udah selesai gambarnya?" tanya Hoyoung.

Kangmin ngangguk.

Yeonho noleh ke belakang. "Hyung coba nilai gambalan Yono sama Kangmin dong."

Hoyoung menerima kertas yang berisi gambar milik Yeonho dan Kangmin. Yeonho gambar sebuah kincir ria sama perosotan, terus di tengah-tengah ada gambar manusia lidi lagi ngangkat tangannya. Tanpa bertanya pun Hoyoung tahu manusia lidi itu pasti Yeonho.

Sedangkan Kangmin gambar tiga manusia lidi. Dua manusia lidi tinggi di kanan kiri sedangkan yang tengah lebih pendek.

"Weehhh gambaran Kangmin cuma manusia lidi doang? Hahahaha." ledek Dongheon ketawa ngakak sambil ngambil paksa gambaran Kangmin dari tangan Hoyoung.

Kangmin yang dengar tawa Dongheon langsung meluk leher Hoyoung terus nangis. Hoyoung otomatis langsung menjitak kepala Dongheon membuat sang empunya meringis.

"Udah cup, cup, cup, monster Dongheon udah hyung geplak." hibur Hoyoung sambil nepuk-nepuk punggung Kangmin.

"Dedek kangen Mama sama Papa, hyung." jawabnya sesenggukan.

"Oh, kangen ya? Sebentar, hyung teleponin Mama Kangmin dulu ya?"

Kedua bola mata Kangmin berbinar dan anak itu mengangguk patuh.

With the Baby | VERIVERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang