Bab 2

594 103 64
                                    

Selagi anak-anak tidur Hoyoung memasak untuk makan siang nanti sedangkan Dongheon membersihkan ruang tamu yang tampilannya seperti kapal pecah. Apalagi remah biskuit yang bertebaran di karpet dan juga sisa jelly yang jatuh di sofa dan meja, lengkap sudah.

DUK!

"AKHHH!"

Dongheon meringis ketika bahunya yang masih linu karena digigit Yeonho, kini menyenggol pinggiran meja.

"Sial banget gue perasaan dari tadi." keluh Dongheon yang disambut tawa ngakak dari Hoyoung.

"Lo sendiri juga salah, namanya anak kecil kalau lo sama keras kepalanya kek mereka, endingnya ya gitu."

"Lah lo mah enak, gue? Baru ketemu aja udah dikatain jelek!"

"Fakta sih..."

"HAH APA? GUE GAK DENGER!"

Dongheon emang beneran gak denger kok guys, karena saat ini Hoyoung lagi goreng jelly ikan. Suara minyaknya itu membuat suara Hoyoung gak kedengeran.

"Enggak kok, gue gak bilang apa-apa." jawab Hoyoung sambil haha-hehe.

Dia gak mau nambah-nambahin masalah Dongheon. Masa iya sahabatnya itu dari tadi pagi udah sial mau dia nistain juga.

Gak etis namanya.

"HA APA?"

"Nggak apa-apa, Dongheon."

"HAH? GIMANA?"

"HEALAH DASAR BUDEK!"

Akhirnya Hoyoung ngegas juga setelah sekian lama ia tahan.




***




"Ayo Minchan adek-adeknya dibangunin dulu yuk, kita makan siang bareng." ujar Hoyoung setelah membangunkan Minchan.

Minchan menggeliat pelan sebelum akhirnya berhasil mencerna kalimat Hoyoung.

"Minchan kan anak tunggal, hyung."

Hoyoung yang tadinya mau keluar kamar jadi berbalik lagi. "Iya tapi kan disini Minchan yang paling tua. Jadi selama sebulan nanti mereka jadi adek kamu."

"Nggak mau!" jawab Minchan cemberut.

Ia bersedekap, menunjukkan ekspresi marah yang justru terlihat lucu di mata Hoyoung. Menyadari bahwa Hoyoung ngetawain dirinya, Minchan langsung menyisir rambutnya menggunakan jari tangannya.

Minchan berpikir, mungkin Hoyoung ngetawain dia karena dia jelek.

"Hyung kok ketawa?!"

"Lucu." jawab Hoyoung masih dengan tawanya.

"Minchan jelek ya?" tanya Minchan dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Loh ini anak kenapa?

Hoyoung yang bingung langsung jawab. "Nggak kok, Minchan ganteng." jawabnya sambil ngasih dua jempol.

Minchan tiba-tiba langsung sumringah. "Beneran?"

"Iya."

"Oke, kalau itu hyung ke bawah aja dulu biar Minchan yang bangunin adek-adek nakal ini."

Lah? Kok tiba-tiba berubah?

Serem juga ternyata ini anak.

Dengan mengesampingkan pikiran negatifnya, Hoyoung tersenyum. "Oke, jangan lama-lama ya?"

"Siap hyung!"

Setelah Hoyoung pergi, Minchan segera memikirkan cara alternatif. Iya, dia pengen bangunin mereka sekaligus.

With the Baby | VERIVERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang