Bab 8

443 86 27
                                    

Hari ini Hoyoung tiba-tiba ada kuliah pagi. Pemuda itu segera bergegas pergi ke kamar samping tempat dimana sahabatnya masih menjadi kepompong dan membangunkannya.

"Woy bangun!" teriak Hoyoung sambil terus mengguncang-guncangkan tubuh Dongheon.

"Apa sih?" tanya Dongheon ketus.

"Gue ada kuliah pagi dadakan."

"Ya udah sih, terus ngapain laporan ke gue?" jawabnya kembali bergelung di bawah selimut.

"Ya lo urus anak-anak sampai siang. Nanti jam sebelas gue udah pulang, jadi lo bisa berangkat ke kampus tanpa telat."

Dongheon sontak terduduk menampakkan rambutnya yang acak-acakan akibat tidur. "Yak! Nggak, gak bisa gitu! Lo tahu sendiri kan mereka masih kemusuhan sama gue?"

Hoyoung menyilangkan tangannya di depan dada. "Aslinya ini kan tugas lo bukan gue. Gue disini cuma disuruh Mama lo buat bantuin doang ya bukan jadi babu!"

"Tapi lo kan juga numpang tinggal sama makan disini kan?"

Hoyoung mendengus, abis itu dia nampol wajah Dongheon. "Wah, sialan."

Setelah itu Hoyoung pergi sambil membanting pintu kamar Dongheon. Dongheon sendiri hanya memiringkan kepalanya bingung. Memangnya ia salah bicara ya?






***





Dongheon mengusak rambutnya kasar. Baru beberapa menit ia kembali tidur sekarang sudah terjadi kegaduhan di kamar samping.

Ia segera mengembalikan semua nyawanya, memakai sandal selop kesayangannya dan berjalan gontai menuju kamar dimana anak-anak tidur.

"Oi, oi apa-apaan ini?!" seru Dongheon sesaat setelah ia membuka pintu.

Lagi-lagi kamar seperti kapal pecah. Mainan Kangmin berserakan di karpet sedangkan sang empunya tidak merasa risih dengan hal itu dan terus melanjutkan acara main robot-robotannya. Yeonho berusaha mengancingkan seragam sekolahnya namun hasilnya justru kemejanya panjang sebelah karena salah memasukkan kancing.

Dan sumber dari kegaduhan itu ada pada Gyehyeon dan Minchan yang sedang adu mulut tentang seragam siapa yang paling rapi. Yongseung ada di tengah keduanya, berusaha melerai namun sepertinya tidak membuahkan hasil.

Rasaya Yongseung pengen nyumpal mulut dua hyungnya itu pakai rubik.

"Udah jelas Gye makainya rapi, itu lihat dasi kak Minchan masih miring!"

Minchan menunduk menatap dasinya. Ia membenarkan letak dasinya sejenak lalu berkata. "Yang penting aku bisa pakai dasi sendiri!"

"Gye juga ini masang sendiri." tunjuknya pada dasi kupu-kupu yang bertengger manis di seragamnya.

"Itu kan dasi yang ada karetnya, tinggal makai doang mah semua bisa." cibir Minchan memamerkan dasi miliknya yang ia bentuk sendiri.

Saat Gyehyeon hampir meledak, Dongheon buru-buru mendekati bocah itu. "Udah-udah, kalian semua rapi kok."

"Ya iyalah lapi, olang hyung aja kayak gitu." sindir Yongseung.

Dongheon yang mendapat serangan secara tiba-tiba cuma bisa meratapi nasib. Iya Dongheon tahu dia cuma pakai kaos oblong, celana pendek, muka bantal dan rambut acak-acakan, tapi kan emang dia pada dasarnya baru bangun tidur.

"Ya kan gue begini karena baru bangun dan belum mandi." jawab Dongheon menahan diri untuk tidak mengumpat.

"Meleka juga belum mandi tuh."

"Hah, gimana-gimana?!" tanya Dongheon heboh sambil sengaja deketin telinganya ke telinga Yongseung.

Yongseung yang jengah langsung teriak aja ke telinga Dongheon. Lumayan kan ada telinga yang sengaja disedekahkan untuk mendengar teriakannya. "BELUM MANDI."

With the Baby | VERIVERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang