Bab 18

321 72 10
                                    

Hoyoung dan Dongheon sibuk mengerjakan tugas di ruang tengah, di depan mereka ada Minchan dan Gyehyeon yang juga tengah mengerjakan tugas sekolah.

Ralat, Gyehyeon sibuk membuat tabel kotak-kotak yang akan ia gunakan untuk bermain SOS bersama Yongseung dan Yeonho.

Yongseung seperti biasa, duduk nyaman di sofa seraya memainkan rubik barunya yang dibelikan Dongheon sebagai ganti atas rubiknya yang dihancurkan oleh Gyehyeon. Yeonho duduk di samping Yongseung dengan mulutnya yang sibuk mengunyah keripik rasa rumput laut dan tangan mungilnya setia memeluk bungkus keripik yang besar itu.

Lalu si bungsu, tidur tengkurap di karpet dengan tangannya yang telah kotor oleh pewarna. Akhir-akhir ini Kangmin hobi sekali menggambar sampai Hoyoung harus menyetok banyak buku mewarnai dan membelikan crayon baru karena crayon lama Kangmin sudah banyak yang patah.

Dengan mulutnya yang penuh keripik, Yeonho berbisik pada Yongseung. "Kangmin," liriknya pada Kangmin yang tengkurap tidak jauh dari mereka.

"Tugas kamu kan?" jawab Yongseung ikut berbisik seraya mencondongkan tubuhnya pada Yeonho.

"Tapi bagian jelasin tentang misi bukan tugas aku."

Yongseung menepuk jidatnya. "Oh iya, tugas Gye hyung!"

Tangan Yongseung segera masuk tanpa permisi ke dalam bungkusan keripik milik Yeonho. Ia mengambil keripik itu lalu melemparkannya pada Gyehyeon. Targetnya memang Gyehyeon tapi keripik itu justru tersangkut di rambut Dongheon.

"Duh apa sih ini?" Dongheon meraba-raba rambutnya dengan matanya yang masih fokus menatap layar laptop. Tidak begitu terasa tapi ia cukup yakin ada sesuatu yang tersangkut di rambut indahnya. Saat tangannya mengambil benda itu dan mendapati bahwa itu keripik, ia segera mendelik menatap Yeonho.

Yeonho segera menggeleng. "Bukan Yono hyung!"

"Ini buktinya." jawab Dongheon menyodorkan keripik nista itu.

Yongseung menghela nafasnya. "Aku hyung yang ngelempal."

"Main sih main, tapi ya jangan gue juga dong targetnya!" tegur Dongheon di sisipi nasihat.

"Geel banget, olang tadi Yongs mau ngelempal ke Gye hyung kok!" tukas Yongseung membuat Dongheon seketika mematung.

Perlahan-lahan namun pasti ia berbalik, kembali menatap deretan dokumen dihadapannya. Bukan apa-apa sih, ya tapi tetap aja dia malu. Udah marahin orang eh ternyata salah sasaran.

Gyehyeon yang merasa namanya disebut tanpa banyak bertanya langsung bangkit menghampiri Yongseung dan Yeonho di sofa. Anak itu mendudukkan dirinya di samping Yongseung karena ruang longgar ada di sana. Sesaat setelah Gyehyeon duduk, Yongseung mengerling pada Kangmin.

"Sekarang?" tanya Gyehyeon memastikan.

"Lebih cepat lebih baik kan?"

"Tapi di sini ada Dongheon hyung dan Hoyoung hyung, kalau mereka dengar gimana?" sanggah Gyehyeon setelah menelisik kondisi di ruang tengah ini. Meski Dongheon dan Hoyoung fokus pada tugas mereka tetap saja kan telinga mereka nggak mungkin tuli.

Yeonho meletakkan keripiknya di samping tubuhnya. Ia mencondongkan tubuhnya agar suaranya dapat didengar jelas oleh Gyehyeon di ujung. "Ngomongin misinya nanti aja. Tapi sekalang kita ngomong ke Kangmin aja kalau nanti jangan tidul duluan."

Yeonho ngomong gitu bukan tanpa alasan. Kangmin paling muda diantara mereka jadi obrolan mereka itu kadang gak sampai di otak Kangmin makanya Kangmin lebih sering main sendiri.

Nah biasanya pas udah mau siap tidur mereka berempat cerita-cerita dulu tentang sekolah, ghibahin Dongheon dan Hoyoung, pokoknya cerita tentang semua hal yang terjadi sama mereka hari itu. Kangmin awalnya cuma ikut dengerin para hyungnya cerita tapi gak lama kemudian dia pasti tidur duluan karena bosan dan gak paham sama apa yang mereka bicarain.

With the Baby | VERIVERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang