2: Pria Aneh

39 3 0
                                    

Pertemuan perdana dengan dia yang sekarang menjadi suamiku

(Hafi pov)
Flashback

Keluar dari gedung Universitas, aku duduk di taman dan menikmati sore. Taman sangat sepi, mungkin karena ini sudah sore. Aku duduk sambil menikmati angin yang menerpa wajahku. Terasa segar dan nyaman. Aku merasa lebih rileks setelah lelah mengajar di kampus.

Aku adalah dosen di salah satu universitas Islam di salah kota Jogja. Selain dosen, aku juga masih menempuh pendidikan doktor di univ tempatku bekerja. Aku masih menunggu hasil akhir ku.

Menikmati sore menjelang senja, aku pun membuka Al-Qur'an ku dan mulai muroja'ah hafalanku.

Aku merasa ada orang lain di sini. Dan benar saja. Seorang laki-laki duduk di bangku sebelahku. Kurasa dia sedang kacau. Penampilannya sangat berantakan. Masa bodo lah, aku tak peduli.

Setengah juz, kurasa cukup untuk muraja'ah. Sambil menunggu maghrib, aku memutuskan untuk membaca novel.

Aku melirik ke laki-laki yang duduk di bangku sebelahku. Dia beranjak dan bejalan ke arahku.

"Permisi nona"
Aku hanya meliriknya sekilas.
"Bolehkah aku duduk di sini?"
"Hmm..."
Jawabku, aku masih acuh padanya. Aku menggeser pantatku hingga ke ujung bangku. Dia duduk di bagian tengah. Hei apa yang dilakukannya.
"Apa yang anda lakukan?"
Tanyaku dengan datar.
"Tentu saja duduk, apalagi?
Hanya duduk, kenapa harus di situ. Aku hanya menghembus nafas kasar.
"Apa yang bisa kubantu Tuan?
Tanyaku
"Emm ...aku ingin bertanya sesuatu padamu"
"Tanyakanlah dan duduklah di ujung bangku ini"

Aku menunggunya bicara. Tapi dia tak kunjung membuka suaranya. Aku meneruskan membaca novelku.
5 menit berlalu , dia belum juga bersuara, apa yang akan ditanyakan si.
"Ekhemm... Apa yang akan anda tanyakan Tuan?"
Aku bertanya padanya, dia kaget.
"Emm....a-aku ing....i....ingin......
Dia tak meneruskan kalimatnya. Sepertinya gugup.
"Katakan saja, anggap ini perbincangan santai dengan temanmu."
Hufft...baiklah. emm..aku 8ngin tau apa yang kau baca sebelum kau membaca novel itu?"
Hah...maksudnya apa? Oh aku paham. Aku pun mengeluarkan Al-Qur'an ku dari tas. Hmm....dilihat dari pakaiannya yang terlihat mahal sepertinya dia holkay(hilang kaya). Aku memandangnya dari bawah sampai batas dada. Aku tak berani memandang wajahnya.

"Maksud anda ini?"
Kataku sambil menunjukkannya padanya
"Ya mungkin itu"
Jawabannya terdengar ragu.
"Ini Al-Qur'an, kitab suci umat Islam."
Dia terdiam setelah aku menjawab pertanyaannya.

Aku melirik jam tangan digital yang melingkar di pergelangan tangan kiri ku. Jam lima lewat empat puluh lima. Aku harus ke masjid untuk shalat mangrib.
"Ekhemm...maaf tuan saya haris pergi."
Pamit ku.
Dia tak menjawab, aku pun tak peduli.
Aku berjalan keluar taman. Ternyata dia juga akan keluar taman.
Aku melanjutkan jalanku, tapi aku merasa ada orang yang mengikutiku. Saat aku sedikit menolah ke belakang, ternyata dia mengikutiku. Apa yang dia inginkan?. Dia mengikutiku sampai aku tiba di masjid. Kenapa dia mengikutiku sampai ke sini. Maksudnya apa. Pria aneh.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang