Setiba nya Bryan dan y/n di spanyol, mereka langsung pergi menuju hotel untuk beristirahat."permisi kamar atas nama Bryan Andrrson dan y/n" ucap Bryan di depan reseptionis.
"maaf tuan, pemesanan kamar hanya atas nama Bryan Anderson saja" jawab reseptionis itu sambil tersenyum genit
"Hah? Hanya satu kamar?"
"iya tuan"
"tunggu sebentar aku akan kembali"
Setelah mengucap kan itu, Bryan segera mengambil ponsel nya dan menelpon seseorang
"Halo"
"Halo"
"Mah apa mama yang merencanakan ini semua?"
"apa maksud mu Bry"
"sudahlah mah tidak usah berpura-pura tidak tau, kemarin aku sudah meminta sekertaris ku untuk membocking dua kamar. Kenapa sekarang... Aishhh"
"oh itu, mama tau jika kamar kalian akan terpisah. Jadi saat kau akan pergi mama langsung menelpon sekertaris mu untuk membatalkan nya. Dan mama yang menyuruh nya agar membocking satu kamar untuk mu".
"tapi mah jangan bersikap seperti ini,bagaimana jika y/n tau"
"memang nya kenapa jika dia tahu, toh sebentar lagi dia akan menjadi menantu di keluarga kita"
"terserah mama saja, aku pusing memikirkan ini semua"
Bryan langsung menutup telepon nya dan kembali menemui reseptionis itu.
"apa tidak ada kamar lain di hotel ini" tanya nya
"maaf tuan semua kamar di hotel ini sudah penuh"
"apa kau tidak keberatan jika berbagi kamar dengan ku?" tanya Bryan pada y/n yang ada di samping nya.
Y/n hanya tersenyum lalu menganggukan kepala.
"baiklah saya ambil kamar itu"
Setelah reseptionis itu memberikan kunci kamar, Bryan dan y/n langsung pergi menuju kamar mereka.
"huffttt lelah nya"
Saat sudah sampai dikamar hotel y/n langsung merebahkan tubuh mu dikasur.
"apa kamu lelah?" tanya Bryan yang duduk di samping mu
"aku sangat lelah Bry" jawab y/n lesuh
"hm apa kamu sungguh tidak apa-apa jika kita sekamar, kalau kamu keberatan aku bisa mencari hotel lain"
"Hey! Apa kamu ingin meninggalkan aku sendiri di hotel ini hah."
Sebenar nya y/n sudah tau jika semua ini adalah rencana orang tuanya Bryan, tadi saat Bryan pamit untuk menelpon seseorang, secara diam-diam y/n menguping pembicaraan Bryan di telepon.
"aku tau kalau mama mu yang merencanakan ini semua." lirih y/n sambil menatap mata Bryan sendu
"dar... Dari mana kamu tau"
"tadi aku sengaja mendengar pembicaraan mu di telepon. Maaf jika aku bersikap tidak sopan"
"aku minta maaf atas nama mama ku"
"hm"
"kalau begitu aku pergi dulu, ingin mencari udara segar"
"baiklah, jangan lupa nanti mandilah dengan air hangat Bry. Aku ingin tidur dulu"
"Baiklah"
Saat Bryan sudah pergi, y/n mengganti pakaian nya di kamar mandi dan segera pergi ke alam mimpi, namun saat akan memejamkan mata nya tiba-tiba telepon nya berdering ada panggilang masuk dari Jason.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jason As Your Boyfriend (END)
FanfictionGimana sih rasanya jadi pacar seorang Jason William Winata Buat ngehalu guys. Cewenya pakai nama sendiri ya.