penyakit ara

199 33 4
                                    

maaf jika ada kekurangan dari author dalam perkataan atau penulisan, dan makasih sudah baca wattpadku ini sampai sini...

~indigo child

ara sesampai di rumah sakit langsung menemui dr.aditya,

tokk...tok

suara ketukan pintu terdengar oleh dr.aditya,dokter pun langsung menyuruh ara masuk.dokter itu melihat ara, ara duduk di kursi sebelahan sama dokter itu. dokter itu memberikan sebuah amplop yang bertulisan tes hasil laboratium arabelle clarissa danita. ara pun langsung membuka dan membaca semuanya, saat ara membaca bagian terakhir pasien arabelle clarissa danita mengidap penyakit tumor otak stadium 2, dan tumor ini segera diangkat (operasi tumor otak) sebelum menyebar luas di tubuh pasien. ara pun langsung membolakan matanya,dan menatap dokter itu. "dok,ini salah kan?" tanya ara yang ingin menangis. dengan hembusan nafas dokter itu mengatakan, "maaf,ini semua adalah hasil tes kemarin yang kamu lakukan. kamu harus memberitahu keluarga tentang hal ini, dan kamu harus menjalankan semua perawatan medis untuk tumormu itu dan negative dari penyakit ini adalah kamu mati" jelas dokter itu.

ara pun langsung memegang kepalanya yang sedikit pusing,dan dengan sigap dokter itu membantu ara untuk merebahkan diri ke ranjang pasien. dokter itu menyuruh suster untuk membawakan infus,suntikan,dan obat. dokter itu pun langsung mengambil ponselnya hendak menelpon bunda sella, sebelum dokter mengambil ponsel ara memanggil dokter itu. "dok.." dengan suara ara, dokter itu memalingkan badannya dan melihat ara yang kesakita. ara mengatakan sambil tangannya memohon kepada dokter itu, "kumohon dok,jangan ada yang tahu penyakit ara. apalagi orang tua ara. kumohonn!" dengan suara lirih ara yang sedang menahan sakit kepalanya itu. dokter itu pun mengatakan "ara ini bukan hal sepele,orang tua kamu harus tahu." nada dokter itu sambil meyakinkan ara.

"jangan dok,aku mohonn. dokter janji ya jangan kasih tahu keluarga ara." nada ara yang sambil menahan rasa sakit itu, dengan memegang tangan dokter itu dan alhasil dokter itu pun mengangguk. setelah dokter itu berjanji tiba tiba tangan ara melemas dan pingsann, dokter aditya pun memanggil suster. dokter aditya pun langsung menangani ara dengan baik.

~pukul 16:00

ara pun membuka matanya dan tersadar kalau dia sedang ada di rumah sakit, ara melihat sekeliling dia sedang di infus,dan diberi oksigen di hidungnya. (mon maap author gak tahu nama alat itu hehehe kalau tahu komen ya😁). "bagaimana keadaanmu?" ara mendengar suara itu dan mencari sumber suaranya,dan terkejut kalau disampingnya ada dokter aditya yang sedang melihat ara.

"dok, kok disini?" tanya ara. "saya baru saja disini 5 menit yang lalu melihat kondisimu dan alhamdulilah kamu sudah sadar." jelas dokter itu dan ara mengangguk. ara pun melihat jam dan langsung mengatakan kepada dokter itu, "dok, saya mau pulang karena besok ada acara" jelas ara. "ok,tapi saya akan meresepkan obat diminum secara teratur, jangan kecapekan,jangan banyak pikiran, dan diusahakan selalu olahraga." jelas dokter, dengan aggukan ara. dokter itu menulis resep dan diberikan ara.

"astaga...dok ini beneran obat saya?" tanya ara,saat melihat ada beberapa jenis obat. dengan anggukan kepala dokter aditya dan ara pun langsung bergegas ke apotek. ara sesampai rumah langsung membersihkan diri dan merebahkan diri ke kasur.

ting...
ting...
ting...

nontifikasi di handphone ara, di obrolan grup.

ayu :"hy semuaaa"

aurel :"apa?"

ayu :"galak banget lo"

ara :"udah udah, rebutin hal gak jelas."

arka :"tau tuh mereka berdua kan memang begitu"

zipa :"besok jadi kan?"

arka :"jadi apa?"

INDIGO CHILD 1 [penyebab kematian ayu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang