17.Suka

697 58 6
                                    

Setelah kejadian kemarin malam hubungan Sasuke dan Sakura jadi canggung. Sakura yang biasanya selalu tersenyum pada Sasuke kini bahkan jika Sasuke menatapnya Sakura akan memalingkan pandangannya.

Sakura bukan membenci Sasuke karna ia sudah terlalu mencintai pemuda itu. Ia hanya lelah menunggu seorang Uchiha Sasuke tanpa kepastian. Mungkin dengan sedikit menjauhinya, bisa membuat Sasuke sedikit sadar apa sebenarnya arti dirinya bagi Sasuke.

***

Mereka masih belum menemukan pelakunya,segala petunjuk yang ada belum cukup untuk bisa menemukan titik terang para pelaku. Tiga chunnin yang bersama mereka pulang ke Desa Konoha untuk memberitahu hokage ke-enam bahwa mereka berhasil menyembuhkan warga desa tapi dalang dari semua ini belum tertangkap.

Mereka harus terus mencari dengan cara apapun juga. Mereka memutuskan untuk mencari empat orang yang pernah bertarung dengan mereka.Karena mereka yakin sepertinya empat orang itu berhubungan dengan kejadian di desa.

Dan yang akan pergi mencari mereka adalah Sasuke,setelah dibicarakan Sasuke akan pergi besok pagi.Ia akan mulai menyelidiki hutan yang pernah digunakan untuk bertarung dengan empat orang itu.

Sakura melihat kearah jam di dinding sudah tiga jam berlalu sejak Sasuke pergi kehutan untuk menyelidiki. Dan Ino juga sedang pergi ke pasar sebentar katanya ingin jalan-jalan sebentar, Ino juga mengajaknya tapi ia menolak karena ia juga sudah pernah pergi ke pasar dengan Saike.

Merasa bosan berada diruanganya tanpa melakukan apapun Sakura berniat untuk pergi ke taman rumah sakit.Sekedar untuk menikmati udara segar dan lagipula keadaan pasien-pasiennya juga sudah membaik.

Sakura duduk dibangku bawah pohon, ia melihat ada beberapa anak kecil yang sedang bermain.Mereka tertawa lepas, mungkin karna keadaan desa sudah lebih baik anak-anak jadi tidak takut lagi bermain diluar.

Sakura dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba duduk disebelahnya.Ia menatap orang itu lalu tersenyum kecil, orang itu adalah Saike.

"Kau sedang apa Sakura?"

"Aku hanya sedang menikmati udara segar.Karna sedang tidak ada yang bisa dilakukan."
Sakura menatap Saike dan melanjutkan ucapannya.

"Kau sendiri kenapa datang kesini?"

"Aku baru memeriksa lukaku dan tak sengaja melihatmu duduk disini sendirian."

Sakura hanya mengangguk dan keadaan kembali hening,tidak ada lagi yang bicara.

"Sakura!"
Saike memanggil Sakura tiba-tiba, Sakura menengok ke arahnya dengan pandangan bertanya.

"S se sebenarnya ad ad yang ingin k ku bicarakan p pad padamu."

"Bicaralah! Kenapa kau terlihat gugup."
Sakura merasa aneh dengan sikapnya yang tiba-tiba seperti itu.

Saike terlihat sangat gugup wajahnya merona dan matanya juga terlihat tidak fokus.Sepertinya dia sangat gugup saat ini.Sakura masih menunggu apa yang ingin dikatakan Saike walau ia sendiri merasa heran.

"B bisakah na nanti malam kita pe pergi ma makan be bersama."
Saike menatap Sakura dengan rona diwajahnya tapi matanya menunjukkan harapan.

"Eh.! Kenapa tiba-tiba?"
Sedangkan Sakura merasa terkejut dengan ajakan Saike yang menurut nya sangat tiba-tiba.

"Aku ha hanya ingin be berterimakasih.Y yah itu saja."
Saike menggaruk tengkuknya yang sebenernya tidak gatal, bahkan wajahnya semakin merah.

"Berterimakasih untuk apa?"

"I itu untuk...kemarin karena kau sudah mengobati ku saat lukaku terasa sakit."

"Itu hanya hal kecil.Untuk apa sampai harus mengajak ku makan bersama?"

TADAIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang