Mentari menyusup dibalik jendela kamar Sakura dan Ino.
Pagi menjelang,Sakura menggerjapkan matanya perlahan menyesuaikan dengan pencahayaan yang masuk.Ia segera beranjak dari tempat tidurnya melirik Ino sebentar yang masih tidur,Sakura memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Setelah menyelesaikan mandinya Sakura segera membangun kan Ini untuk mandi.Sakura keluar dari kamarnya untuk menengok apakah tiga orang teman chunnin nya sudah bangun atau belum,ternyata semua sedang bersiap-siap.
Setelah semuanya bersiap mereka segera pergi dari penginapan untuk sarapan di kedai terdekat.
"Sepi ya padahal ini sudah cukup siang"Ucap Ino mengomentari keadaan sekitar.
"Kau benar Ino,mungkin karna adanya wabah itu warga jadi takut untuk keluar."
Balas Sakura menanggapi."Ya...mungkin kau benar.Sudahlah ayo kita segera pergi untuk sarapan aku sudah sangat lapar."Ino segera menarik Sakura untuk berjalan menuju kedai diikuti tiga chunnin dibelakang mereka.
Sesampainya mereka di kedai mereka segera mendudukkan diri dan memesan makanan.
Saat sedang menyantap sarapan mereka tak jauh dari mereka ada beberapa orang warga yang sedang berbincang.Sayup-sayup Sakura mendengar perbincangan mereka.
"Apa kalian tahu?saat aku pulang dari hutan mencari kayu tidak sengaja aku melihat orang misterius yang sedang berbincang dengan empat orang lainya"
Ucap pria bertubuh tambun yang duduk dua bangku sebelah nya."Memangnya apa yang kau dengar dari pembicaraan mereka?"
orang yang duduk disebelah pria tambun itu bertanya karena penasaran."Aku mendengar mereka membicarakan wabah yang saat ini sedang terjadi di desa kita,aku dengar mereka bilang rencana mereka sudah dimulai.
Mereka juga berkata mereka harus berhasil agar orang yang mereka incar mereka dapatkan."
Pria tambun itu bercerita apa yang ia dengar."Memang nya siapa yang mereka incar?"
Pria didepannya itu bertanya"Aku tidak tahu karna setelah itu aku segera pergi karna mereka mulai menyadari diriku.Untung saja aku berhasil kabur kalau tidak entah apa yang akan terjadi."
Jawab pria tambun itu dan menghela nafas lega saat bercerita dirinya berhasil kabur.Sakura yang mendengar nya mulai berfikir sepertinya dugaannya tentang wabah ini yang sebenarnya dijadikan sebagai konspirasi benar.
Tapi ia harus menyelidiki hal ini dengan pasti lagi.Setelah menyelesaikan sarapan mereka,mereka segera pergi kerumah Tetua Desa untuk mengantar mereka menuju rumah sakit Desa Kumori.
Sesampainya mereka didepan rumah mereka segera mengetuk pintu, setelah menunggu beberapa saat pintu akhirnya terbuka.
Terlihat bibi Akane berdiri setelah membukakan pintu.
"Sumimasen bibi,kami kesini untuk bertemu Paman Kazuo.""Baiklah silahkan masuk."
Setelah dipersilahkan untuk masuk Sakura dan yang lain segera masuk.Mereka pun dipersilahkan untuk duduk tak lama kemudian Paman Kazuo menghampiri mereka.
"Apa kalian sudah siap atau mungkin kalian ingin sarapan dulu?"Paman Kazuo bertanya saat ia melihat Sakura dan teman-temannya duduk di ruang tamu.
"Tidak Paman trimakasih kami sudah sarapan sebaiknya kita segera pergi saja."
"Baiklah kalau begitu ayo kita segera pergi!"
Mereka segera menuju ke rumah sakit,sesampainya mereka disana mereka mereka langsung diantar menuju ruangan orang-orang yang terkena wabah itu.
Saat mereka melihat satu persatu ruangan orang yang terkenal wabah itu,dari yang Sakura lihat mereka tidak seperti orang kerasukan yang berteriak histeris atau apapun mereka hanya akan menatap kosong keadaan sekitar tanpa bicara sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
TADAIMA
Fanfiction"Mungkin aku memang bodoh yang selama ini selalu berusaha menggapaimu untukku. Mengharapkan cinta ini terbalaskan, tapi tak pernah kau pedulikan. Ingin ku berhenti tapi aku tak dapat berhenti mencintaimu. Kau selalu meninggalkan ku...." ~Sakura~ "T...