Happy ReadingIngatan itu hilang mengalir bersamaan dengan air hujan.
Tapi kenapa saat semuanya tenang, ia harus kembali dengan sejuta pertanyaan
Badaiku belum usai, ragaku kembali dipaksa untuk terluka
Bersamaan dengan hujan Dia kembali datang,
memaksaku untuk mengingat semua kenangan
Yang susah payah sudah ku kulupakan
Jakarta 2016
Kisah ini berawal ketika aku menduduki bangku SMP, saat itu aku sedang latihan teater.
Oke mungkin akan kumulai dengan perkenalan dulu. Aku adalah salah satu siswi di SMP Tunas Bangsa. Namaku Reva Talia. Nama yang singkat, padat, dan jelas tentunya. Aku adalah gadis dengan sikap yang tidak nakal dan tidak juga baik. Anak dari seorang ayah yang bernama Radit dan ibu bernama Namira, aku mempunyai seorang kakak namanya Kak Bella. Aku adalah seorang gadis pecinta hujan.
Bel tanda pulang berbunyi, siswa siswi SMP Tunas Bangsa berhamburan keluar kelas untuk segera pulang begitu juga dengan ku
" Rev mau pulang bareng gue?" tanya Ira
Ira adalah sahabat ku dari kecil, dia adalah sahabat yang selalu ada setiap kali aku butuh sandaraan untuk meluapakan air mata.
" Boleh, gue tungguin di depan ya," ucapku sambil merapikan buku
Tanpa menjawab, dia pergi ke parkiran untuk mengambil kendaraan yang akan kami tumpangi
Tidak butuh waktu lama Ira datang mengendarai sepeda motor berwarna pink lengkap dengan dua pasang helm berwarna senada dengan motornya
" Nih helm lo."
Aku mengambil helm berwarana pink itu dari tangan Ira
Karena hari ini seperti akan turun hujan jadi kami memutuskan untuk segera pulang, tanpa mampir ke warung pak Slamet, warung bakso faforit yang biasa kami singgahi setelah pulang sekolah hanya untuk mengisi perut.
Akhirnya setelah beberapa menit kami telah sampai karena jarak sekolah dan rumah ku tidak terlalu jauh. Motor Ira berhenti di depan rumah berwarna putih. rumah itu adalah rumahku, ups! ralat rumah itu adalah rumah Ayahku Radit dan aku hanya sebatas numpang.
" Lo gak mampir Ra," tawarku kepada Ira.
" Gak ah, gue capek mau cepet cepet istirahat. Gue pulang dulu ya, By!"
" By, hati hati di jalan, thanks udah nganterin gue," ucapku kepada Ira entah di dengar atau tidak karena kendaraannya sudah melaju dengan cepat.
Di rumah tidak ada siapapun kecuali bi Inem pembantu dirumah ini, entah berapa tahun sudah beliau menemani kami. Beliau lah yang merawatku sejak kecil, saat kedua orang tuaku sibuk kerja dan kak Bella, ahh jangan di tanya dia saja tidak menganggapku saudara.
Dari kecil aku selalu di beda bedakan dengan kak Bella. kak Bella adalah orang yang pintar bagaimana tidak, setiap semester dia lah yang mendapat nilai tertinggi, sedangkan aku siapalah aku jika di bandingkan dengan kak Bella.Dan inilah kisahku!!
Kisah yang membuat kalian memahami apa arti petrikor yang sebenarnya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Teen FictionHujan tak lagi menyenangkan, petrikor tak lagi menenangkan Kenangan itu hilang, ikut tersapu air hujan. Rehan Anggoro, satu nama yang telah berhasil memporak porandakan hatinya