"Nggak panggil Kak lagi, nih?" "Maaalleees." Ifa memutar bola matanya. "Dulu aja suka panggil Kak teruuus..," goda Elang tersenyum tengil. "Sebelum lo ngeselin!" "Gue ngeselin tapi ngangenin kan?" "Idiiih... Loken (masa)? Pede buaanget!" Ifa mengedik bahu. Bahasa jawa ngapak medhoknya otomatis keluar. Berawal.... Orasi Ketua Panitia OSPEK dihari penutupan kegiatan membuat Maba berlogat Jawa bernama Ifa jatuh kagum. Ya, Elang Mahendra, Mahasiswa Hukum karismatik terkenal tukang demo. Karena aksi ceroboh Ifa menyembur wajah Elang dengan air, Ia berharap tidak bertemu Elang lagi justru disatukan satu organisasi kampus dalam satu departemen sebagai Ketua dan Wakil. Demi kualifikasi beasiswa diterima Ifa harus bertahan akan sikap dingin, dan datar lelaki penolongnya dari perpeloncoan Kating Jagal. Waktu berjalan hubungan keduanya makin dekat. Ifa tahu sisi tertutup kehidupan lelaki bersepatu converse itu. Perasaan kering tandus pun mulai bersemi tanpa diundang tapi sebuah aturan organisasi melarang jatuh hati sesama anggotanya. Mampukah Ifa bertahan dan meraih beasiswanya? Bagaimana perasaan Ifa dan Elang? Memendam atau menepis jauh? * * * DILARANG KERAS BERKARYA DENGAN KARYA ORANG LAIN! Atau siap-siap saja terjerat pasal 113 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta _Elang Mahendra tidak akan diam._ *********** ©Mazah Dei