Secangkir kopi dan sebatang rokok, menemani sore di bawah langit metropolitan, tepatnya di atas balkon gedung yang belum selesai pengerjaannya namun sudah terbengkalai selama 2 tahun,bahkan masih banyak besi panjang yang berserakan di sini. Tempat ini sudah menjadi salah satu tempat ternyaman bagiku, tempat yang bisa sedikit mengurangi rumit nya hari ini. Mataku terus menatap langit, pesawat melintas di atas sana yang terlihat sangat kecil, ingin rasanya aku berteriak "KAPAL MINTA DUIT!!!", hal konyol yang selalu aku lakukan saat masih kecil, saat kasih sayang itu masih lengkap. Persetan dengan suara kendaraan dan klakson di bawah sana, Aku tetap memfokuskan pandanganku di langit yang kini berwarna jingga, menggantungkan setiap harapan doa dari seorang anak berengsek penjual nasi uduk sepertiku namun cita-citanya setinggi langit, semoga kamu(langit) tidak keberatan..