Mobil retro itu berhenti di depan bangunan kosong, Aldo berjalan perlahan menuju loteng, beberapa orang yang menyapanya tidak ia gubris
Setelah sampai, seperti biasa dia duduk di tepi bangunan, sementara kakinya dia biarkan tergantung, matanya kini fokus menatap bulan yang kali ini meperlihatkan bentuk bulat sempurna tanpa harus malu-malu bersembunyi di balik awan
Namun rasa sakit kini terus mencabik-cabik hatinya, ketika dia mengingat kejadian tadi,.
Flashback:
"Lah ini kan diary Ahsel, si ceroboh emang,ampun deh"
Aldo bergegas keluar dari mobil dan berjalan ke arah rumah Ashel untuk mengembalikan buku diary yang tertinggal di dalam mobilnya
Namun langkah Aldo terhenti tepat di dekat pintu setelah mendengar ucapan Fajar
"Papah gak ngelarang kamu dekat dengan Aldo, tapi kalo untuk pacaran papah gak akan ngasih restu sayang,, kamu tau sendiri kan Aldo berasal dari keluarga yang sederhana, apa dia bisa menjamin masa depan kamu"
"Papah apaan sih?, Ashel sama Aldo masih sekolah, kenapa haru ngebahas masa depan sih, lagian Ashel percaya sama yang namanya roda kehidupan, bisa jadi kan nanti Aldo jadi orang sukses, kita gak akan tau nasib seseorang pah"
"Apapun alasannya, papah tetap gak setuju, kamu sendiri kan yang bilang kalo Aldo gak akan meneruskan kuliah, dari sana aja udah kelihatan masa depan dia nantinya, pokoknya papah gak izinin kamu pacaran sama Aldo"
"Papah kenapa sih, kenapa harus bilang sekarang papah gak setuju Ashel sama Aldo"
"Lho kamu nya sendiri yang baru bilang sekarang"
"Maksud aku, kenapa harus sekarang papah larang aku deket sama Aldo, kenapa gak dari dulu saat kita masih temenan"
"Papah kan udah bilang, kalo cuma temenan papah gak akan larang Shel"
"Terserah papah deh"
Perlahan Aldo berjalan untuk kembali ke dalam mobil, hatinya kini benar-benar hancur, Aldo selalu berpikir jika hubungannya dengan Ashel akan berjalan mulus, karena dia merasa akan sangat mudah mendapatkan restu dari Fajar, yang selama ini selalu bersikap baik kepadanya, namun nyatanya Fajar adalah benteng paling tinggi di antara hubungannya dengan Ashel
Flashback end
"Gini amat hidup gue"
Gumam Aldo
Dia melirik buku diary yang belum sempat di kembalikannya yang di letakan di sampingnya, selama ini Aldo selalu menjaga dan tidak ingin mengganggu privasi orang lain, namun kali ini dia ingin sekali membuka diary milik Ashel dan sangat ingin tau apa yang ada di dalamnya,. Dan akhirnya dengan sedikit ragu Aldo membuka buku diary tersebut
Lembar ke 1
Hari ini aku membeli buku diary ini sama Aldo, walaupun dia lebih memilih nunggu di luar
Lucu banget dia bercanda sama abang-abang baso tahu, padahal mereka baru kenal, jadi ini alasan kalo cowok gampang banget dapat temen baru ya
Lembar ke 2
-Aku menolak tawaran Aldo untuk pulang bareng, aku cuma mau menghargai Chiko, tapi dia malah marah-marah
-Kok aku kesel ya saat Aldo ngajak Kathrin pulang bareng, perasaan apa sih ini
-diam diam tadi aku mengikuti mereka sampai parkiran, yang lebih mengejutkan Aldo bilang kalimat cium, maksudnya apa?, mereka ciuman?
Lembar ke 3

KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga 16:24
Teen FictionSecangkir kopi dan sebatang rokok, menemani sore di bawah langit metropolitan, tepatnya di atas balkon gedung yang belum selesai pengerjaannya namun sudah terbengkalai selama 2 tahun,bahkan masih banyak besi panjang yang berserakan di sini. Tempat i...