"Bangke lu!, lama banget"
"Gue bangun kesiangan di tambah gue mandi sabunan ya anjing, gosok gigi, di shampo,. Gak kaya lu, mandi cuma basahin lobang idug doang"
"Kok lu tau, jangan-jangan lu suka ngintipin gue ya?"
"Najis banget, udah ah buruan"
Motor matic itupun di naiki oleh kedua remaja yang berseragam putih abu-abu itu segera melajukan motornya meninggalkan rumah sederhana ber cat warna hijau tersebut
Tak lama motor itu berhenti di sebuah warung nasi uduk di pinggir jalan, seorang remaja yang di bonceng segera turun dan menghampiri kerumunan orang yang sedang mengantri nasi uduk yang terkenal paling enak di daerah sana
"Nek, Aldo mau ambil kue dagangan"
"Oh iya sebentar ya sayang, wati ambilin plastik hitam di dekat kompor ya"
"Baik bu"
"Laku ya nek?"
"Alhamdulillah sayang, kamu udah sarapan?"
Ucapnya di tengah-tengah melayani pembeli
"Udah"
Aldo seorang remaja yang kini duduk di bangku kelas 12 itu terus memperhatikan wanita paruh baya yang ada di hadapannya, wanita yang di panggilnya nenek, wanita yang paling di cintainya itu masih semangat bekerja di usia senja nya demi untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya, Aldo sudah 9 tahun hidup dengannya, karena kedua orang tuanya sudah bercerai ketika dia masih berumur 7 tahun, dan kini nenek nya lah yang membiayai semua kebutuhan Aldo termasuk sekolahnya, Ayahnya hanya bekerja di bengkel milik keluarganya yang penghasilannya tidak menentu, di tambah kini sang ayah sudah kembali berumah tangga dan sudah di karuniai dua orang anak dari pernikahannya yang sekarang, maka sangat tidak mungkin jika terus mengharapkan pemberian dari ayah nya.
Sementara ibu nya masih single parents, namun sudah mempunyai toko kue, dan kehidupannya jauh lebih baik dari sang ayah, bahkan dari bisnis kuenya ibunya sudah mempunyai rumah dan mobil dari hasil kerja kerasnya, beberapa kali Aldo selalu di ajaknya untuk tinggal bersama, namun Aldo menolak dan memilih untuk tetap tinggal bersama neneknya yang sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri, maka dari itu setelah lulus sekolah nanti Aldo lebih memilih langsung bekerja dari pada meneruskan pendidikannya untuk kuliah, tidak lain dia hanya ingin neneknya berhenti bekerja dan menikmati masa tua dengan tenang
"Nih Do"
Ucap wanita yang bernama mpok wati, satu-satunya karyawan neneknya, memberikan kantong plastik warna hitam yang di dalamnya ada bermacam-macam jenis kue dan beberapa kotak nasi uduk untuk Aldo jual di sekolahnya nanti
"Nek, Aldo pergi sekolah dulu ya"
"Uang jajan buat Aldo"
Sambil memberikan uang 20 ribu ke arah cucunya
"Makasih nek, Aldo berangkat dulu ya"
"Iya sayang, hati-hati ya"
"Iya, Assallamualaikum"
Ucapnya sambil mencium punggung tangan neneknya
"Waalaikum sallam"
Motor itu kembali melaju, meninggalkan warung nasi uduk yang semakin ramai oleh pembeli
"Do, nanti gue kasbon nasi uduk ya"
Ucap remaja itu sambil Fokus mengendarai motor miliknya
"Kebiasaan lu Niel, yang kemarin juga belum lu bayar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga 16:24
Teen FictionSecangkir kopi dan sebatang rokok, menemani sore di bawah langit metropolitan, tepatnya di atas balkon gedung yang belum selesai pengerjaannya namun sudah terbengkalai selama 2 tahun,bahkan masih banyak besi panjang yang berserakan di sini. Tempat i...