31

1.6K 179 24
                                    

Flashback:

Malam hari setelah nenek nya meninggal, Aldo berjalan ke tempat gedung yang biasa dia kunjungi, dia menghampiri dua orang yang tengah berjudi di sudut ruangan

"Gue punya kerjaan buat lu"

"Kerjaan apaan?"

"Culik cewek gue"

"Maksud lu?"

"Gue ada misi balas dendam sama bokapnya, sementara sekarang bokapnya lagi di jerman, tujuan kalian nyulik cewek gue biar bokapnya cepet-cepet balik kesini"

"Gampang, terus kita mulai dari mana?"

"Besok sepulang sekolah, kalian tunggu di lampu merah, dan biar lebih meyakinkan, kalian bawa pistol mainan, dan culik gue juga"

"Jadi ceritanya kita sandiwara"

"Iya"

"Tapi emang lu punya duit buat bayar kita?"

"Lu tinggal minta tebusan sama bokap cewek gue, dia orang kaya"

"Tapi lu yakin dia bakal ngasih?"

"Cewek gue anak tunggal, bokapnya gak mungkin gak ngasih demi keselamatan anak satu-satunya"

"Lu yakin aman kan?, gue takut dia lapor polisi"

"Lu tenang aja, gue pastiin semuanya aman"

"Ok kalo gitu"

                              *****

Setelah orang itu memasukan Ashel ke dalam ruangan, Aldo pun tersenyum ke arah mereka dan memberi kode untuk membukakan ikatan kaki dan tangannya

"Lu ngiketnya kekencengan bego"

Bisik Aldo

"Sorry Do sorry"

"Sana lu beli makan, gue laper"

"Aldo aku takut"

Teriak Ashel sambil menangis dari dalam ketika pintu ruangan yang sudah terkunci

"Kamu gak usah takut Shel, ada aku di sini, gak apa-apa sayang"

Ucap Aldo, sementara tangannya sibuk bermain game

Dan kedua laki-laki itu berjalan keluar meninggalkan Aldo dan Ashel, untuk membeli makan

Malampun tiba, Ashel masih terus berteriak memanggil nama Aldo

"Aldo, aku takut disini gelap"

"Gak usah takut Shel, aku di sini"

Sementara Aldo sendiri mendapat penerangan dari cahaya lilin dan kini dia tengah bermain kartu bersama kedua laki-laki itu yang bernama boby dan Dimas

Banyak sekali panggilan yang masuk ke hanpdhone Ashel dari siang tadi, panggilan telepon dari Shani dan juga Fajar, namun Aldo sama sekali tidak memperdulikannya dan membiarkan handphone itu terus menyala yang di letakan di sampingnya

                               *****

Ke esokan harinya, tepat jam 22:00 malam, Fajar tiba di tempat Ashel di tahan, dia berjalan mendekat ke arah gedung dengan membawa sebuah kotak koper yang didalmnya sudah ada uang tebusan, namun tiba-tiba seseorang membekam mulutnya dari arah belakang menggunakan kain hingga Fajar tak sadarkan diri efek dari obat bius

Dimas dan Boby langsung membawanya masuk ke dalam gedung, sementara di dalam Aldo sudah menunggunya di sebuah ruangan yang cukup jauh dari ruangan Ashel

Jingga 16:24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang