"Jadi buku diary lu belum juga ketemu?"
"Iya Kath, tapi gue yakin, kalo buku diary gue ketinggalan di mobil Aldo, tapi kata dia , dia gak liat"
"Apa jangan-jangan buku diary lu jatoh kali pas keluar dari mobil"
Sambung Indah
"Bisa jadi sih, gak tau ah gue bingung"
"Tapi bisa juga emang Aldo yang nemuin tapi gak jujur aja sama lu"
"Jangan nakut-nakutin gue dong Kath"
"Hallo gadis-gadis, seru banget kayanya pagi-pagi udah gibah"
Ucap Aldo yang baru tiba di kelas
"Aldo, katanya mau izin 2 hari tapi kok sekarang sekolah"
"Di pikir-pikir bosen juga di rumah, sayang kemarin ice cream yang aku kasih enak gak?""Ice cream?"
Ashel mengulang ucapan Aldo, karena tidak mengerti apa yang di maksud dengan ucapannya
"Iya, yang luarnya cokelat dalemnya putih, rasa vanila ya?,. Kemarin aja kamu makannya sampe belepotan"
Ashel menendang pelan kaki Aldo karena dia baru sadar apa yang maksud laki-laki yang berdiri di sampingnya
"Ice cream apaan sih Shel?"
Tanya Indah
"Gue lupa merk nya apaan"
Jawab Ashel sedikit gelagapan
"Gue punya, kalian mau?"
"Mau?"
Jawab Kathrin dan Indah bersamaan
"Jangan!!!, maksud gue ya kalian beli masing-masing lah"
"Apaan sih Shel pelit banget, selagi ada yang gratis kenapa harus beli"
"Gak gitu Ndah, Aldo udah sana kamu duduk!"
Aldo pun hanya tersenyum karena telah berhasil menggoda wanitanya, sebelum pergi dia mengedipkan sebelah matanya ke arah Ashel
"Pagi-pagi pikirannya udah kotor aja"- ashel"Shel, emang ice cream apaan?, gue mau"
"Iya Kath, nanti gue beliin, sama kotak pendinginnya sekalian"
*****
Hari ini adalah hari terkahir mereka sekolah sebelum libur selama satu minggu, dan setelahnnya mereka akan menghadapi ujian akhir semester
Aldo dan Ashel sudah berada di dalam mobil untuk mengantarkan Ashel pulang
"Sayang"
"Iya Shel?"
"Seminggu lagi papah ulang tahun"
"Ya terus?"
"Kamu dateng ya"
"Malu ah, terus gak punya uang juga buat beli kado"
"Apaan sih, papah udah gak nerima kado lagi, yang penting orang yang di undangnya pada hadir"
"Emang papah kamu bakal ngundang aku?"
"Ya bakal lah, orang kamu akhir-akhir akrab sama papah, masa gak di undang"
"Seakrab nya kita gak menjamin Shel, contohnya Sekalipun aku akrab sama papah kamu, tapi tetep aja aku gak dapat restu"-aldo
Aldo mengehentikan mobilnya ketika lampu merah, namun tiba-tiba dua orang laki-laki masuk ke dalam mobil dan duduk di jok belakang
"Siapa lu!!!"
Ucap Aldo yang merasa terkejut dengan kehadiran dua orang yang memakai masker dan hoodie yang menutupi kepalanya
"BACOTT LU, DIEMM!!!"
Jawab salah satu lelaki yang berada di belakang Aldo dengan menodongkan pistol tepat di belakang kepalanya
Aldo tidak bisa bertkutik sementara Ashel di sampingnya sudah sangat ketakutan
"JALANN!!!"
kembali laki-laki itu membentak, ketika lampu lalu lintas sudah berwaran hijau
Aldo pun menjalankan kembali mobilnya
"Lu ikutin jalan sesuai intruksi gue!!!"
Aldo terus menjalankan mobilnya, menelusiri jalan yang belum pernah di laluinya
Tak lama mobil itu berhenti di sebuah bangunan kosong, yang di penuhi rumput dan tumbuhan liar, penampkan seperti bangunan yang sudah tidak terpakai selama bertahun-tahun
"Keluar!!!"
Aldo dan Ashel pun keluar, sementara kedua laki-laki itu masih menodongkan pistol dari arah belakang
Aldo meraih tangan Ashel, dia mencoba menenangkan Ashel yang terlihat panik dan ketakutan, mereka berjalan mendekati gedung kosong yang ada di hadapannya
"Masukk!!!"
Ucap laki-laki itu dengan sedikit mendorong tubuh Aldo
Setelah tiba di dalam, Aldo di paksa untuk duduk di atas kursi dan setelahnya tangan dan kakinya di ikat, sementara Ashel mereka biarkan berdiri di samping Aldo
"Kalian sebenarnya siapa!!?"
Ucap Aldo yang menatap mereka satu persatu
"Kita yang udah ngincer cewek lu dari lama,karena kita tau kalo dia anak orang tajir, heh telepon bokap lu dan suruh siapin duit 700 juta,kalo enggak lu berdua gue bunuh,cepat!!!"
Dengan tangan yang bergetar,Ashel mengeluarkan handphone dari saku baju seragamnya, dan segera menekan kontak Fajar
"Hallo pah?"
"Iya sayang?"
"Pah Ashel takut, tolong selamatin Ashel sama Aldo pah"
"Sayang kamu kenapa?, apa yang terjadi sama kamu nak?"
"Ashel sama Aldo di culik pah"
"Apa!! Di culik?"
Namun tiba-tiba laki-laki itu merebut handphone Ashel
"Hallo"
"Ini siapa?"
"Lu gak perlu tau siapa gue, yang jelas sekarang lu datang ke tempat anak lu gue tahan, dan bawa duit 700 juta kalo anak lu masih mau selamat"
"Tolong jangan apa-apakan anak saya, saya akan secepatnya datang, kasih saya waktu karena sekarang saya sedang ada di jerman".
"Iye gue tungguin, inget ya kalo sampe lu kerja sama sama polisi, gak ada ampun buat anak lu"
Laki-laki itu pun segera mematikan sambungan telepon secara sepihak, lalu menarik tangan Ashel dan memasukannya ke sebuah ruangan yang tak jauh dari tempat duduk Aldo
"GAK USAH SENTUH CEWEK GUE TOLOL!!!"
"DIEM LU ANJING"
"Aldo, aku takut"
Teriak Ashel sambil menangis dari dalam ketika pintu ruangan sudah terkunci
"Kamu gak usah takut Shel, aku ada di sini, gak apa-apa sayang"
Sementara kedua laki-laki itu berjalan keluar meninggalkan Aldo dan Ashel di dalam gedung kosong yang gelap
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga 16:24
Teen FictionSecangkir kopi dan sebatang rokok, menemani sore di bawah langit metropolitan, tepatnya di atas balkon gedung yang belum selesai pengerjaannya namun sudah terbengkalai selama 2 tahun,bahkan masih banyak besi panjang yang berserakan di sini. Tempat i...