Dua hari setelah kejadian penculikan itu, Ashel masih sedikit trauma,kini dia sangat takut untuk pergi keluar, bahkan dia tidak ingin bertemu orang lain termasuk Aldo sekalipun,, begitu juga dengan Fajar setelah membebaskan Ashel dia menjadi pendiam, hingga membuat Shani heran dengan perubahan sikap suaminya
Di meja makan Fajar terus terdiam, bahkan menu makan yang sudah Shani siapkan di pirngnya belum di sentuh sedikitpun
"Pah, ayok makan dulu, udah dua hari ini papah jarang makan"
"Papah belum lapar mah, Ashel mana?"
"Dia masih di atas, dia juga sama katanya belum lapar"
Sementara di kamar, Ashel mencoba menelepon Aldo
"Iya sayang?"
"Kamu lagi dimana?"
"Aku lagi di rumah, kenapa?"
"Aku kangen kamu"
"Aku juga, kamu udah gak apa-apa?, apa masih takut"
"Masih, sedikit"
"Jangan terlalu di pikirin ya Shel, penculiknya juga kan udah gak ada"
"Iya"
"Oh iya, besok aku mau pergi ke garut nemenin Arman, soalnya neneknya lagi sakit bareng Oniel juga, aku pergi 3 hari., gak apa-apa kan?"
"Iya gak apa-apa, di sana jangan genit ya, soalnya kata orang, cewek sunda itu rata-rata pada cantik"
"Itu kan kata orang, bukan kata aku,. Kata aku mah kamu tetap paling cantik"
"Gombal banget"
"Rambut Gombal"
"Gimbal"
"Oh Gimbal, kamu udah makan?"
"Belum"
"Makan ya Shel, jangan kaya kemarin, kamu gak makan sama sekali"
"Iya Do"
"Yaudah sana makan"
"Gak mau"
"Ashel.."
"Yaudah iya, aku tutup ya, nanti aku telepon lagi, jangan ngilang"
"Iya sayang"
*****
4 hari berlalu, Ashel sudah sepenuhnya sembuh dari traumanya,dan hari ini dia mengajak Aldo pergi ke sebuah mall, untuk membeli baju yang akan mereka kenakan di acara ulang tahun Fajar nanti malam
Ashel dan Aldo kini berada di sebuah toko jas,sudah 30 menit mereka di dalam sana, namun Ashel masih memilih model dan warna yang cocok untuk Aldo.
Sementara Aldo hanya pasrah, ketika harus berdiri di dekat cermin dan Ashel yang paling sibuk dan terus mencocokan setelan jas yang akan di kenakan Aldo nantinya
"Sayang udah dong, semuanya juga bagus kok"
"Jadi kamu mau pake semuanya?"
"Ya engga"
"Yaudah diem dulu, aku masih cari warna yang cocok buat kamu"
"Kan tadi aku udah bilang, yang warna item aja"
"Tapi warna cokelat juga bagus"
"Yaudah warna cokelat"
Ashel terus menimang kedua jas yang ada di tangannya, warna cokelat yang ada di tangan kanannya dan warna hitam yang ada di tangan kirinya
"Yaudah deh warna hitam aja"
Akhirnya Ashel sudah menemukan pilihannya, lalu pergi menuju kasir untuk pembayaran,sementara Aldo hanya menatap datar kekasihnya
"Habis ini kita kemana?"
Tanya Aldo, ketika mereka sudah berada di luar toko
"Ke barbershop"
"Ngapain?"
"Potong rambut kamu, rambut kamu udah mulai panjang"
"Gak usah deh sayang, ini masih rapih banget"
"Enggak, pokoknya kamu harus potong rambut"
Lagi-lagi Aldo harus pasrah,dan menuruti keinginan Ashel,. Padahal dia sudah ada niatan untuk memanjangkan rambutnya, karena masa sekolah pun hanya tinggal beberapa bulan lagi
~~
Malam pun tiba, semua tamu dari kalangan pebisnis dan pengusaha sudah hadir di sebuah gedung yang dekorasinya terlihat sangat mewah
Fajar mengenakan jas hitam yang semakin menambah kesan gagah dan berwibawa, sementara Ashel dan Shani sama-sama mengenakan dress panjang berwarna hitam namun dengan model yang berbeda
Ashel terus menatap pintu masuk, karena sampai sekarang Aldo belum juga tiba, dan akhirnya perayaan ulang tahun pun di mulai,semua tamu yang hadir memberikan tepuk tangan ketika Fajar meniup lilin yang berdiri di atas kue yang berukuran cukup besar
Namun tiba-tiba suasana menjadi hening ketika seseorang masuk, mereka heran dengan laki-laki yang hanya memaki baju kaos, celana boxer pendek dan sandal jepit yang berjalan mendekati Fajar yang saat ini membulatkan mata dengan kehadirannya
"Aldo"
Ucap Ashel yang merasa terkejut dengan penampilan Aldo saat ini begitu juga dengan Shani
"Selamat ulang tahun om Fajar"
Ucap nya sambil tersenyum,Sementara kedua tangannya dia masukan ke dalam saku celananya
"Aldo, apa-apaan sih kamu, kenapa pake baju kaya gini?"
"Kenapa sih Shel, emang salah?,. Om Fajar aja gak keberatan, iya kan om?"
"I.. Iya"
Jawabnya gugup
"Pah..?"
"Oh iya om, gini-gini juga aku bawa kado buat om,. Mulai!!"
Ucap Aldo sedikit berteriak
Tiba-tiba sebuah layar LED yang cukup besar berada di ruangan itu menyala dan memperlihatkan Video Fajar yang tengah duduk menghadap kamera
"Saya Fajar Argantara, saya adalah seorang penjahat yang sudah memperkosa anak 17 tahun, hingga dia hamil dan meninggal, saya adalah seorang predator yang kejam, yang telah merenggut masa depan seorang gadis yang tidak berdosa"
Semua orang di sana sangat terkejut dengan ucapan Fajar di dalam video, begitu juga dengan Ashel dan Shani, sementara Aldo hanya tersenyum menatap Fajar yang kali ini sudah menundukan kepalanya
"Sesuai dengan video barusan, laki-laki ini yang terlihat sangat berwibawa, ternyata seorang predator kejam,. Dia yang telah menyebabkan kakak saya meninggal 10 tahun yang lalu, hingga membuat keluarga saya hancur, laki-laki ini yang sangat kalian hormati, tidak lain hanya seorang iblis yang sangat hina"
Kini tatapan Aldo beralih menatap Ashel dan Shani yang ternyata kini sudah mengeluarkan air mata
"Suami sekaligus ayah yang ada di samping kalian, ternyata seorang pembunuh ibu dan anak, ya tante,. suami anda ini telah membunuh anaknya sendiri karena ketika kak Jinan meninggal,dia tengah mengandung darah daging suami anda yang sudah berumur 5 bulann,. sementara setelah dia memperkosa kakak saya, dia pergi begitu saja tanpa memperdulikan penderitaan keluarga saya yang hancur perlahan karena ulahnya, dan saya salah satu korban dari kekejaman suami anda, saya harus merasakan trauma bertahun-tahun,ketika jeritan kesakitan dari kak Jinan terus terdengar di telinga saya, ketika memori kelam itu terus berputar di otak saya, SEMENTARA DIA HIDUP BAHAGIA DENGAN KALIAN SAMPAI SEKARANG, TANPA MERASA BERSALAH SEDIKITPUN!!!"
Semua benar-benar terdiam, bahkan susana di sana sangat hening, tanpa ada suara sedikitpun,mereka benar-benar terkejut dengan pengakuan Fajar dan ucapan Aldo
"Sekali lagi, selamat ulang tahun om Fajar, semoga anda bahagia selalu"
Aldo pun berjalan keluar bahkan kini sama sekali tidak memperdulikan Ashel
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga 16:24
Teen FictionSecangkir kopi dan sebatang rokok, menemani sore di bawah langit metropolitan, tepatnya di atas balkon gedung yang belum selesai pengerjaannya namun sudah terbengkalai selama 2 tahun,bahkan masih banyak besi panjang yang berserakan di sini. Tempat i...