"Aldo"
Ucapanya dari balik pintu kamar
"Iya nek?"
"Ayok makan malam dulu"
"Iya"
Aroma masakan kini tercium menusuk hidungnya setelah Aldo keluar kamar, dia berjalan mendekati meja makan sementara neneknya tengah sibuk menuangkan nasi untuk cucunya
"Tadi bapak telepon, katanya motor kamu sudah beres di perbaiki, suruh di ambil"
"Nanti aja nek, Aldo belum punya uang buat nebusnya"
"Tapi bapak gak minta bayaran dari kamu"
"Enggak ah, mending nanti Aldo bayar, Aldo gak mau punya hutang budi sama bapak"
"Kok Aldo bicaranya gitu sayang"
"Yang udah-udah juga bapak suka gitu"
"Yaudah sekarang Aldo makan yang banyak ya"
Beberapa saat meja makan tampak hening, Aldo begitu menikmati masakan buatan neneknya, masakan yang lebih enak dari masakan ibunya, di tambah ada tempe orek dan terong balado, kombinasi hidangan yang sempurna
"Nek"
"Iya"
"Aldo kan sekarang lagi suka sama salah satu cewek nih"
"Siapa?"
"Namanya Ashel, sebenernya Aldo udah lama suka sama dia dari kelas 11,tapi karena dia udah punya pacar terpaksa Aldo ngubur perasaan Aldo, tapi sekarang dia sama pacarnya lagi jauhan, soalnya pacarnya ngelanjutin kuliah di luar negeri"
"Sama pacarnya udah putus?"
"Gak tau deh, tapi beberapa hari ini dia galau terus, diem mulu kalo di kelas, kaya ayam kena flu burung"
"Huss, kamu tuh kalo ngomong"
"Emang bener kok"
"Kalo dia udah putus sama pacarnya, ya gak ada salahnya Aldo deketin tapi kalo dia masih ada hubungan jangan sekali kali deketin dia, gak boleh,. Emang Aldo mau di cap jadi perusak hubungan orang?"
"Ya gamu, tapi harus sampai kapan nek?, Aldo tuh bener-bener udah sayang banget sama dia"
"Ya sampai dia putus sama pacarnya, sampai dia bener-bener lupa sama mantannya"
"Ah lama, rebut aja kali ya"
"Jangan Aldo, gak boleh ah"
Sesaat kegiatan makan mereka terhenti setelah seseorang mengetuk pintu dari arah luar dan memanggil nama Aldo
"Kaya suara Arman ya"
"Iya"
Aldo berjalan menghampiri Arman yang masih terus memanggil namanya, setelah pintu terbuka ternyata bukan hanya Arman namun ada Oniel juga yang membawa tas di punggungnya
"Ngapain lu pada?"
"Kita bawa minuman enak, kita pesta malam ini"
Ucap Arman sedikit berbisik
"Serius lu?"
"Ya serius lah, makanya buruan kita ke loteng"
"Ok bentar"
Aldo kembali masuk ke dalam rumah, sementara Arman dan Oniel masih menunggunya di luar
"Nek Aldo pamit dulu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga 16:24
JugendliteraturSecangkir kopi dan sebatang rokok, menemani sore di bawah langit metropolitan, tepatnya di atas balkon gedung yang belum selesai pengerjaannya namun sudah terbengkalai selama 2 tahun,bahkan masih banyak besi panjang yang berserakan di sini. Tempat i...