Jam 6 sore Aldo baru sampai di rumahnya, di mengerutkan keningnya ketika melihat sebuah mobil terparkir di halaman rumahnya,. Namun Aldo sudah tau si pemilik mobil berwarna merah tersebut
Dan benar saja, ketika masuk ke dalam rumah sudah ada wanita setengah baya sedang terduduk di ruang tamu yang di temani oleh neneknya
"Hai sayang"
Sapa wanita tersebut
"Ibu ngapain kesini?"
"Aldo, kok ngomongnya gitu?"
Ucap neneknya
"Ibu kesini cuma mau ngasih ini buat kamu"
"Apa ini?"
"Buka aja"
Aldo pun segera duduk di sofa di hadapan ibu nya, dan membuka paperbag yang ada di atas meja
Ternyata dua buah sepatu dengan brand ternama, masing-masing berwarna putih dan hitam yang ada di bingkisan tersebut, namun wajah Aldo sama sekali tidak menunjukan rasa suka ataupun bahagia, dia hanya menatap datar dengan hadiah yang di berikan ibunya
"Ibu sengaja beliin kamu sepatu, soalnya kata nenek sepatu kamu udah rusak,"
"Tapi buat sekolah bukan sepatu kaya gini, kemahalan"
"Yaudah, besok ibu beliin lagi"
"Gak usah, sepatu lama Aldo masih layak pake"
"Tapi kata nenek, karet pinggirannya udah pada kebuka"
"Tinggal di kasih lem, beres,. Yaudah ya Aldo mau mandi, terus tidur,. Ibu pulang aja dan bawa lagi sepatunya Aldo gak pantes pake sepatu mahal"
Aldo segera beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar, bersiap untuk mandi
"Kamu yang sabar ya, harus lebih berjuang buat dapetin hatinya lagi"
"Iya bu"
Memang setelah perceraian kedua orang tua nya, Aldo berubah menjadi anak yang keras dan tempramen dia begitu membenci mereka berdua yang hanya mementingkan ego masing-masing tanpa memperdulikan dia yang saat itu masih berumur 7 tahun, yang masih sangat membutuh kasih sayang dari sosok seorang ayah dan ibu, di telantarkan, itulah yang dulu di alaminya, hingga rasa sakit yang di rasakannya menjadikannya dia seperti sekarang, rokok dan minuman beralkohol sudah di rasakannya ketika dia baru masuk SMP karena pergaulan bebas nya, dua benda yang selalu di jadikannya pelampiasan ketika suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja,. Namun dia akan menjadi anak yang manis ketika berhadapan dengan neneknya, wanita yang merawatnya dengan tulus, wanita yang rela banting tulang untuk menghidupinya, wanita yang selalu berkata lembut kepadanya,. Aldo bersumpah ketika sukses nanti, dia hanya akan membawa neneknya, dia tidak peduli dengan kedua orang tuanya bahkan ketika mereka mati sekalipun
****
"Gara-gara kemarin lu gak sekolah gue jadi pulang sendiri, nih si kunyuk malah lebih milih si Ashel pulang bareng dia"
Gerutu Arman sambil menikmati nasi goreng kantin sekolah
"Ya kapan lagi coba gue bisa pulang bareng Ashel, kesempatan gak datang dua kali Man"
"Tapi gue masih heran Do, kenapa Ashel mau?"
Tanya Oniel
"Gak tau, mungkin karena dia udah cape kali gue ajakin pulang bareng, tapi itu pertama dan terakhir, dia gak mau pulang bareng gue lagi"
"Lagian lu geragas banget deketin dia,cewek kalo di kejar kejar kaya gitu malahan bakal bikin dia ilfil, mending lu pake cara gue"
"Apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga 16:24
Teen FictionSecangkir kopi dan sebatang rokok, menemani sore di bawah langit metropolitan, tepatnya di atas balkon gedung yang belum selesai pengerjaannya namun sudah terbengkalai selama 2 tahun,bahkan masih banyak besi panjang yang berserakan di sini. Tempat i...