Sudah sewajarnya seorang pria dewasa dari keluarga kaya raya menginginkan seorang istri yang cantik, pandai dan cerdas. Qiana Asnawara sangat memenuhi kriteria itu. Dia memiliki ijazah S2 di salah satu universitas terbaik dan telah bekerja tentunya. Dia suka merawat diri dan suka memasukkan pengetahuan ke dalam kepalanya. Dia juga rajin dan sangat ramah. Riwayat hidup hebat Qiana sampai ke telinga sepasang suami istri yang mencari pasangan untuk anak mereka. Tanpa banyak acara, lamaran di sampaikan dan pernikahan pun terjadi. Namun ada hal yang aneh. Sang mempelai pria tidak tersenyum di foto pernikahan. Hanya Qiana yang tersenyum tipis nan anggun. Di sampingnya, hanya ada pria tampan dengan wajah muram nan kaku. Pria itu bahkan menghindari kontak mata dengan Qiana. Tidak ada kebahagiaan di matanya. Hanya ada kepasrahan dan keterpaksaan. Qiana dapat merasakan kalau pria itu membencinya. Dia tahu hanya dari matanya dan dari kenyataan bahwa pria itu memiliki wanita lain. Lalu beberapa bulan kemudian, pria itu mulai menaruh perhatian padanya. "Qiana mau berangkat kerja? Mau aku anterin?" "Qiana masakanmu enak." "Qiana bisa tolong pasangin dasiku?" "Qiana.. kamu suka bunga kan?" "Terimakasih Qiana." "Qiana?" Ratusan Qiana lainnya yang membuat Qiana tersenyum, tertawa, kesal, kadang marah dan bahagia. Kisah ini tentang Qiana dan Arkana yang penuh dengan manis, asam pahit dan luka. -Sincerely Yours- . . . # 13 dalam musik (19/1/24) start : 230223 End : 171123 Revisi : 180824 (for better storyline)
31 parts