Kemarahan Markus
Tidak seperti biasanya, Markus pagi ini tidak berada di rumah sakit. Dia sekarang berada di kantornya karena ada beberapa hal yang harus dia kerjakan dan itu tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Beberapa pekerjaan yang tertunda gara-gara Markus lebih memilih menemani Tian di rumah sakit dan dia memang sama sekali tidak berhasrat untuk ke kantor, karena percuma saja tubuhnya ada di kantor tapi pikirannya masih tertuju pada Tian. Sekarang, pikirannya dan hatinya hanya terfokus pada Tian, maka jika bisa memilih, Markus akan memilih untuk menghabiskan waktunya bersama dengan Tian dan menjaga anak bungsunya itu.
Markus berjalan dengan sedikit tergesa, menyusuri lorong di kantornya. Di tangannya sudah ada beberapa dokumen yang ternyata masih harus di koreksi kembali. Markus bergegas menuju ke ruangan Reynald. Dia ingin menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin supaya bisa kembali menemani Tian terapi di rumah sakit. Walaupun masih sesekali, Tian sudah mulai mau berkomunikasi dengan Markus. Hal ini yang membuat Markus semakin ingin tetap berada di samping Tian. Sesampainya di ruangan Reynald, Markus sedikit terkejut karena di sana juga ada Mario dan Feli. Mereka tampak serius membicarakan sesuatu
"Apa papa mengganggu, Rey? Ini ada beberapa berkas yang masih harus dikoreksi" Markus menginterupsi perbincangan mereka. Sedikit terkejut, ketiga orang itu langsung mengalihkan pandangannya pada Markus yang memasuki ruanga Reynald.
"Tidak sama sekali, om. Justru Mario senang jika om bisa bergabung. Kedatangan Mario ke sini ada kaitannya sama kecelakaan Tian dan Mario rasa, om harus tahu apa fakta yang sudah Mario temukan" Mario merasa jika mungkin ini saat yang tepat untuk memberitahukan semuanya. Dia melihat kondisi Markus sudah membaik dan bisa diajak ngobrol lebih enak.
Mendengar tentang kecelakaan Tian, alis Markus langsung tertaut. Tanpa bertanya lebih lanjut, dia mengambil duduk di depan Mario di samping Reynald. Sementara, Feli lebih memilih mengundurkan diri dan kembali pada kubikelnya. Walaupun statusnya sebagai tunangan Reynald, Feli memilih tidak terlalu ikut mencampuri urusan keluarga tunangannya itu jika memang Reynald tidak memintanya.
"Ada yang tidak om ketahui? Soal Tian?" Sekarang, jika berkaitan dengan Tian, maka Markus akan langsung menaikkan tingkat keseriusannya. Reynald yang ada di sampingnya lalu menyerahkan beberapa foto dan dokumen yang tadi dibawa oleh Mario. Penyelidikan yang dilakukan oleh Mario memang mengerucut pada satu nama, Denny, mantan manajer keuangan yang mereka pecat karena skandal korupsi yang dibongkar oleh Tian.
"Walaupun saya baru kenal Tian, saya paham bagaimana karakternya. Driving style itu kalem. Janggal kalau sampai dia kecelakaan tunggal. Mobil yang dipakai sama Tian, adalah mobil yang biasa dipakai sama om. Secara logika, perawatan mobil itu gak mungkin sembarangan. Kalau polisi berkesimpulan mobil terjadi malfungsi dan kerusakan di sistem kelistrikan, itu sangat aneh. Airbag mobil juga tidak berfungsi saat terjadi kecelakaan menyebabkan benturan keras pada Tian juga hal yang aneh lainnya." Mario menjelaskan dengan cukup detail, sementara Markus mendengarkan dengan teliti. Karena sangat fokus pada kondisi Tian, Markus tidak sampai berpikiran sedetail itu.
"Kemarin, saya udah kesini ketemu sama Rey. Saya memang cari info apa Tian punya musuh atau orang yang gak suka sama dia. Dari situ saya tahu kalau Tian ternyata sudah bongkar skandal korupsi di perusahaan om. Ternyata yang saya takutkan benar. Dokumen dan foto di tangan om itu semua buktinya" Mario melanjutkan penjelasannya. Markus kembali melihat dengan lebih cermat semua bukti yang ada di tangannya sekarang.
"Sebenarnya yang mereka incar itu adalah om Markus, bukan Tian, makanya mereka ngerusaknya mobilnya om. Saat kejadian, mereka juga membuat sopir om, Ardi, teller dengan minuman yang sudah diberi obat dulu, sehingga mau tidak mau om yang nyetir sendiri. Tapi, seperti yang kita tahu kalau bukan om yang nyetir, tapi Tian yang nyetir mobilnya om" Markus langsung lemas saat mendengar ucapan Mario. Namun, tidak berapa lama, wajah Markus mengeras, tangannya meremas foto yang menunjukkan mesin mobilnya memang segaja dirusak sistem kelistrikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melukis Cinta Semesta (Tamat)
NezařaditelnéTentang cinta Tentang saudara Tentang keluarga Tentang bagaimana seseorang berjuang mendapatkan cinta dan kebahagiaan. Tentang bagaimana seseorang menerima dengan ikhlas Tentang bagaimana seseorang memperbaiki masa lalu cover by: Canva