NS_08

34.7K 2.7K 270
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 8

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.

Verona Jaemin tampak cekatan menata barang-barang di toserba, menumpuk merek sabun yang sedikit bercecer, sesekali ia masih sesenggukan, lengan kemejanya telah basah sebab terus ia gunakan untuk menyeka air mata, terkadang ia merintih sakit ketika mengubah posisi kaki. Rasa seperti terkena setrum itu belum juga hilang, perih, ngilu masih terasa.

Beruntungnya Jaemin sudah membasuh bagian itu sebelum sesi berjaga, Ia tidak bisa membayangkan bagaimana lengket dan becek pada lubangnya.

Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian Jaemin, si manis ini kembali menyeka mata sebelum menampakan diri pada pengunjung, melangkah sepelan mungkin, sebisa mungkin menghindari gesekan didalam bagian selatanya.

Cowok berseragam identitas sekolahnya menoleh ketika Jaemin muncul dari lorong, cowok berperawakan tinggi itu menampilkan wajah datar, tapi keningnya sedikit berkerut melihat wajah merah dengan mata sembab dari si penjaga.

"ada yang bisa di bantu?" tanya Jaemin, suaranya masih serak.

Cowok bername tag J Jaehyun itu menyerahkan selembar kertas "aku butuh barang-barang ini mungkin kamu bisa membantu ku"

Kemudian Jaemin menerima kertas itu, ia melirik cowok tinggi itu sekilas, wajahnya seperti berkata 'oh ini cowok yang kemarin' gayanya yang nyentrik dengan rambut berwarna biru ke abu-abuan itu mengambil sedikit tempat di ingatan Jaemin.

Jaemin mengambil nafas panjang sebelum berbalik untuk menemukan barang-barang yang diminta pengunjungnya ini, melangkah pelan sekali karna rasa nyilu itu tak kunjung mereda.

Jaehyun mengekor di belakang, kedua alisnya saling bertaut menyaksikan bagaimana si penjaga toserba berjalan tiga langkah di depanya, seperti menahan sakit yang entah asalnya dari mana, tapi isting Jaehyun sebagai cowok sejati tidak bisa berbohong, dan ruam di ujung lehernya itu sudah menjelaskan semuanya.

Deheman Jaehyun membuat Jaemin menoleh setelah mendapatkan benda yang di maksud "kaki mu terluka?"

Ada gelagat gugub, pertanyaan itu langsung memukul telak hati Jaemin, apa se jelas itu? Tapi Jaemin buru-buru menggeleng "tidak"

Jaehyun tersenyum kecil "jalan mu aneh"

Yeah seharusnya Jaehyun tidak memperjelas itu, lihat lah bagaimana ekpresi si manis di depanya, bagaimana wajahnya berubah merah dengan binary mata yang mulai meredup "apa perkataan ku melukai mu?"

Jaemin menggeleng sambil mengusap kedua mata. Jaehyun menoleh ke samping kemudian kembali focus pada sosok di depanya. Kedua tanganya digunakan untuk mengangkat wajah Jaemin.

Ada hal yang tidak bisa Jaehyun terka, namun kecurigaanya semakin besar, hatinya seperti tersilet melihat Jaemin menangis seperti itu, diusapnya lembut air mata Jaemin, entah ada apa pada diri Jaehyun, seperti ada rasa iba, entah bagaimana bisa perasaan itu datang padalah ia dan Jaemin tidak saling mengenal.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang