NS_2

78.3K 4.2K 341
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 2

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.

Jeno merasa puas melihat babu ak Jaemin terjerembab setelah di dorong paksa oleh Yuta, sebenarnya ada dua hal yang membuatnya puas hari ini, bagian selatan Jaemin dan melihat dua sahabatnya tunduk akan setiap ucapanya.

Jeno menang main kartu, sebagai hukuman, dua orang itu harus tunduk pada ucapanya seharian ini, jika menolak maka hukuman akan berlanjut, kenapa Jeno menyebut hukuman, itu karna sahabatnya punya hoby menentang apa yang Jeno katakan, dan melihat dua orang itu tunduk bukankah itu hal yang menyenangkan.

"kalian patuh banget" kekeh Jeno diakhir ucapanya, merasa geli sebenarnya.

Johnny mengambil tempat di sofa kosong "rasanya aku ingin membunuh mu tadi" dengusnya.

Cowok bermata sipit itu terkekeh pelan "kamu benar-benar menyukai penjaga ruang kesehatan itu? Kurasa dia tidak cocok untuk mu"

Asap tipis perlahan terlihat. Johnny menghembuskan nafasnya pelan "tutup mulut mu"

Yuta berdecak "aku lapar" cowok itu akhirnya bergabung bersama Johnny, duduk di sofa single kemudian menyisipkan sebilah benda tipis di antara belah bibir, tak butuh waktu lama benda putih itu mulai mengeluarkan asap, bilang saja kalau mereka sedang merokok.

Sepertinya Jeno baru menyadari sesuatu, ia melirik Jaemin yang masih terkulai lemas di atas dinginya lantai ruangan, cowok ini berdecak sembari melangkah mendekat.

"beli makanan buruan" Jeno menendang kecil punggung Jaemin, cowok lemah itu mulai bangkit. Jeno tersenyum miring, kemudian berjongkok di sebelahnya "apa masih sakit" bisiknya.

Jaemin menggigit bibir bawahnya kuat, menahan omelan yang bisa ia tumpahkan kapan saja, tapi dia terlalu lelah untuk itu.

Jelas Jeno tau arti dari keterdiaman Jaemin ini, anggap saja dia gila, toh memang enak.

Jeno kembali berdiri "malah ngalamun, buruan"

Jaemin terpekik saat rambutnya ditarik kemudian di hempaskan secara paksa, buru-buru bangkit dan segera pergi dari tempat itu, melupakan rasa sakit di area rektumnya, Jeno memang brengsek, dan yang harus Jaemin lakukan adalah pergi ke kantin untuk membeli beberapa cemilan, cemilan kesukaan tiga orang itu,.

Johnny menggeser tubuhnya saat Jeno merapat, cowok itu melipat tanganya kemudian menyandarkan punggung ke belakang, Jeno tidak merasa bersalah sama sekali sudah 5 kali melecehkan Jaemin, dia bahkan masih bisa mendengar teriakan Jaemin di kali pertama mereka melakukan itu, suaranya sangat sexy dan itu membuat Jeno senang.

Ini masih menjadi rahasianya, Johnny dan Yuta tidak tau apa-apa, dan Jeno pun tidak ingin melibatkan mereka berdua lebih jauh lagi, karna bukan hanya bullying semata, ada unsur balas dendam didalamnya juga.

Dan Jeno tidak bisa membayangkan jika dua orang itu tau akan kelakuan bejadnya, mungkin Jeno akan dihabisi juga.

"sepertinya aku ingin membuat pertunjukan" Jeno merentangkan tanganya sambil menguap lebar.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang