NS_28⚠️

36.9K 2K 525
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 28

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga  >_<
.
5/2/21
.

Jeno menghempaskan pintu rumahnya kasar menciptakan debaran kencang ketika dari dua benda itu saling beradu.

Tuan muda sudah pulang.

Wendy dari balik pentri dapur menghentikan kegiatanya sebentar, jantungnya berdetak tak sabaran ketika suara ketukan sepatu mulai terdengar mendekat, mengetahui kepulangan anaknya memang sesuatu yang sangat ia nantikan. Jeno sangat jarang di rumah, bahkan tak mesti Wendy bisa melihat atau bertegur sapa dengan anak itu, sehari saling bertemu pun tidak mesti.

Karna itu ada saat-saat dimana Wendy sangat merindukan Jeno, layaknya merindukan anak kandungnya sendiri, karna nyatanya Wendy pun sudah menganggap Jeno seperti anaknya sendiri.

Dia dan papa Jeno menikah 5 tahun lalu, saat itu umur Jeno masih belasan, siapa sangka Jeno yang mungil sudah berubah menjadi Jeno yang sekarang ini, menjadi cowok tampan yang perhatian meski perhatianya bukan untuknya.

Jika saja anaknya masih hidup pasti anaknya juga tumbuh menjadi cowok tampan seperti Jeno, dia pasti tumbuh tinggi seperti Jeno, karna seumuran pasti keduanya akan sering-sering menghabiskan waktu bersama, indah sekali jika dibayangkan.

Anaknya sudah meninggal 4 tahun yang lalu, kejadianya terlalu cepat, saat itu mama kandung Jeno yang di rumah sakit mendadak kritis, membuat seluruh keluarga pergi rumah sakit, tapi di waktu bersamaan, kabar buruk lebih dulu datang, anaknya dikabarkan meninggal karna kecelakaan.

Yang Wendy miliki sekarang hanya Jeno, Wendy tidak ingin apa yang menimpa pada anaknya akan terjadi pada Jeno, dia akan berusaha lagi dan lagi supaaya Jeno mau menerimanya.

Berbeda dengan Wendy yang selalu memasang wajah selamat datang, Donghae memasang wajah sebaliknya, pria dengan aura tegasnya tampak tidak menyukai.

"Jeano" panggil DOnghae saat Jeno melewati ruangan begitu saja tanpa menoleh apalagi menyapa.

Merasa namanya di sebut, Jeno pun menoleh "aku udah makan" jawabnya singkat kemudian hampir melanjutkan menaiki tangga tapi suara papa kembali terdengar.

"papa belum selesai bicara!" serunya.

Wendy dan Jina (pembantu) hanya terdiam di tempat semula, wajah Wendy yang kalem berubah khawatir, masalahnya kalau DOnghae sudah seperti ini pasti aka nada pertengkaran lagi.

Jeno menghela kasar "apalagi sih pa"

Donghae mengusak rambutnya ke belakang, tatapanya masih tajam mengarah pada anak satu-satunya "siapa yang kamu bawa ke apartemen mu" jeda sebentar, "kamu benar-benar sudah berubah? Aku tidak pernah dengar kamu berkelahi, apa yang sedang kamu rencanakan?"

Cowok itu beramirk.. papa benar2 tidak tau apa-apa.

Jeno menghela nafas lalu berbalik, posisinya masih di anakan tangga "yang sedang Jeno rencanakan itu membuat papa malu"

"apa maksud mu membuat papa malu?" tanya Donghae, dahinya sedikit berkerut.

"semisal menghamili anak orang? Atau membunuh misalnya" jawabnya enteng.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang