Ns_38

17.5K 1.8K 960
                                    

A fanfiction

.
.

Nightsade 38

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga >_<
.
.

Mama Jaemin tersenyum melihat siapa yang datang di pagi ini, Jeno berdiri di ambang pintu rumahnya rapi dengan seragam sekolah.

Bahkan tanpa Rose tanya, dia tau ada kebahagiaan pada wajah tampan milik Jeno, auranya lebih bening dari biasanya, senyum yang ia tunjukan lebih tulus, lebih lebar, lebih lega.

Kira-kira apa yang membuat Jeno terlihat bahagia?

Jawabanya adalah mama.

Pagi tadi Jeno mendapat kabar bahagia dari dokter yang merawat mama, katanya ada pergerakan dari tangan mama, dokter bilang ini adalah kemajuan yang sangat pesat, ada kemungkinan mama bisa bangun, ada kemungkinan mama bisa kembali hadir di hidup Jeno, meskipun tidak sepenuhnya berhasil.

Tidak apa-apa, Jeno ingin menikmati hari ini dengan baik, dia ingin hari ini normal, dia ingin semuanya berjalan dengan baik.

"duduk dulu, Jaeminnya baru aja selesai mandi" kata Rose, wanita itu sibuk menyiapkan roti panggang milik Jeno dan segelas susu.

Karna menurut Rose, Jeno itu anak baik, posisinya dia adalah seorang ibu, dia bisa menilai bagaimana hati Jeno yang sebenarnya, dia juga tau kalau ada hal luar biasa yang mati-matian Jeno sembunyikan, yang tentunya penuh rasa sakit.

Jaemin keluar kamar sedikit terkejut melihat siapa yang sudah duduk anteng di meja makan, si manis tidak ingin protes, ini masih pagi.

"pagi" sapanya pelan

Jeno hanya tersenyum lebar sedangkan Rose yang menjawab sapaan anaknya.

Dahi Jaemin sedikit berkerut melihat perubahan aneh pada wajah Jeno, roma-romanya ada yang tidak beres, sama seperti sebelum-sebelumnya, dan ini benar-benar membuat Jaemin merinding.

"kalian kemarin pergi ke pantai ya?" tanya mama, membuat Jaemin buru-buru menoleh pada Jeno.

"kok mama tau?" tanya Jaemin ragu.

Mama terkekeh, diletakanya roti panggang ke atas piring Jeno "celana mu banyak pasir"

Jaemin terkekeh pelan "ah gitu ya"

"dimakan, bentar lagi jam setengah 7 nih"

Jeno mengangguk lalu menggigit roti miliknya besar-besar "hem,, roti buatan tante enak"

Rose terkekeh "dimakan, besok-besok tante bekal kan"

Jaemin hanya melirik, seperti biasa, Jeno memang paling pinter nyari perhatian.

-

Jaemin tidak berbohong saat dia bilang Jeno sedang bahagia, dan karna itu Jaemin tidak ingin merusak kebahagiaan Jeno kali ini, ia membiarkan tangan kananya digenggam Jeno erat, sedangkan cowok itu masih dalam konsentrasi penuh melajukan mobilnya.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang