NS_18🌸

29.5K 2.2K 225
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 18

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN
.
.
Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
50k 🎉
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.
.
Review baca sendiri
.
.

Jeno langsung membalikan keadaan, tamparan di pipi kanan Jaemin membuat kesabaranya habis, masih terpaku atas tindakanya, Jaemin hanya pasrah saat tubuhnya dihempaskan kasar keatas sofa lipat yang sempat Jaemin deskripsikan.

Jeno menaiki tubuh Jaemin sebatas pinggul, mata Jaemin melebar, ia terpaku kaget sesaat setelah ia menyadari keberadaan Jeno di atasnya. "pergi dari ku JENO!!" ucapnya sambil berusaha bangkit, tanganya mendorong bahu Jeno supaya anak laki-laki itu segera menyingkir, namun lagi-lagi Jeno mendorongnya hingga jatuh dan menekan tanganya.

"salah siapa menyandang nama yang paling aku benci SIALAN!!!!"

Air mata Jaemin kembali leleh, ada apa dengan namanya, kenapa Jeno membencinya, Jaemin menatap takut Jeno yang saat ini pun sedang menatapnya, membuat tatapan keduanya bertubrukan dengan iris mata Jeno yang menggelap akibat gairah.

"ku mohon lepaskan aku, hm" Jaemin kembali meyakinkan Jeno, tanganya menahan pundak Jeno yang jaraknya sangat dekat, bahkan keduanya bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, sayangnya Jeno lebih dulu menulikan telinganya, emosi sisa-sisa semalam masih mengekat di tenggorokan, butuh pelampiasan, dan satu-satunya orang yang bisa melegakan emosinya adalah Jaemin.

Jeno membungkam mulut Jaemin lagi, seperti yang kalian tau, ini bukan yang pertama baik untuk Jaemin maupun untuk Jeno, keduanya melakukan hal ini sudah berkali-kali tapi bagi Jaemin-- rasa sakitnya masih sama seperti yang pertama, seluruh tubuhnya sakit, hatinya hancur berkeping-keping tanpa sisa, ini sangat-sangat menyiksanya.

Cowok berambut hitam itu melepas pagutan itu "kamu sudah menyerah?"

Jaemin mengepalkan tanganya dan PLAKK, satu tamparan kembali mendarat di wajah Jeno membuat cowok itu tersungkur ke samping, tapi yang Jaemin dapatkan lebih dari itu, satu tonjokan mendarat di sudut matanya, dan itu membuat pandangan Jaemin mengabur, bahkan ingin mengaduhpun rasanya sudah tak sanggub. Namun air matanya masih meleleh deras, bagai anakan sungai di kaki-kaki gunung.

Jeno membuka celananya tergesa-gesa, tidak hanya miliknya, ia pun menarik paksa celana Jaemin hingga benar-benar tanggal seutuhnya, Jaemin terus menangis dan menendang-nendang putus asa, tangan nya mencakar lengan Jeno kalap. Tapi tak membuat Jeno menghentikan kegiatanya, dalam sekali hentak tubuh Jaemin resmi polos tanpa penghalang.

Bola mata Jaemin membelalak nanar dan detik berikutnya tubuhnya melengkung ke atas, sesuatu telah memaksa masuk kedalam rektumnya, memaksa lubang kecil itu untuk melebar.

"SAK-ITT AKHH" seakan tubuh Jaemin terbelah menjadi dua, ia menggeleng penuh frustasi, jarinya mencengkram pundak Jeno, bahkan menancapkan kukunya disana membuat buku-buku kukunya memutih.

Tubuh Jaemin terlonjak ke atas mengikuti sentakan kasar dari cowok di atasnya, isakan Jaemin menjadi latar ritme cepat yang dilakukan Jeno, menambah lebar sobekan yang sudah ada, memilukan. Jaemin membenamkan wajahnya di pundak Jeno, tubuhnya serasa akan hancur detik itu juga.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang