A fanfiction
.
.Nightsade 31
.
Na_Ren
.
Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.
JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA RL KALIAN⚠️⚠️⚠️
.
.
⚠️Nama pemain sepenuhnya hanya meminjam guna keperluan Cerita. tidak bermaksud untuk mencoreng atau menyalahgunakan.⚠️
.
.
⚠️Tolong jangan ss atau mengabadikan cerita ini dalam bentuk apapun⚠️
.
.
.
BIJAK DALAM MEMBACA.
.
.
Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen juga >_<
.
.
24.05.21Jaemin terdiam di ambang pintu setelah suara Jeno memasuki indra pendengaranya, dengan gerakan patah-patah Jaemin menoleh kearah ranjang, rasanya Jaemin ingin lari sekuat tenaga, tapi kakinya seperti terpaku dengan lantai.
"aku tidak pernah main-main atas ucapan ku" Jeno merubah posisi yang sebelumnya menatap langit kamar berubah menyamping. "pergi kemana kalian berdua?" tanya Jeno penuh intimidasi.
Si manis menggeleng "langsung pulang" Jaemin merasa baru saja melapor pada ayahnya karna ketahuan pulang larut malam.
Jeno memainkan mimic mukanya sebentar kemudian membalik tubuhnya menjadi menghadap tembok "mama mu pergi"
"terus kenapa kamu disini? Aku juga butuh istirahat" protes Jaemin
"belakang ku kosong" Jeno menjawab sembari memepetkan tubuhnya ke tembok.
Si tampan perlahan memejamkan matanya, nafasnya perlahan teratur, kemudian ia bisa merasakan pergerakan dari sebelahnya, aroma stroberi milik Jaemin kali ini tidak membuat Jeno ingin menerkamnya seperti biasa, aroma ini malah memberi sensasi berbeda, mata Jeno memberat.
"kepala mu sakit?"
Huh" kaget Jaemin.
"Ada yang benjol gak kepalanya, sudahlah Lupakan" tukas Jeno.
Jaemin mengerutkan dahinya heran, ia melirik sekilas sosok di sebelahnya, Jeno tertidur. perlahan Jaemin menarik selimut kemudian menutupi tubuh Jeno sebatas leher, punggung itu naik turun bertanda bahwa Jeno masih bernafas, cowok bajingan di sebelahnya masih hidup, entah apa yang harus Jaemin lakukan untuk membuatnya berhenti bernafas.
Papa bilang jangan menaruh dendam, apa bedanya dengan si pelaku, tapi apa papa tetap akan bilang seperti itu jika berada di posisi seperti Jaemin, atau semisal papa masih hidup dan tau jika Jeno menyodominya, apa papa akan tetap memaafkan.
Sepertinya tidak.
Mungkin otak Jeno hanya sebiji kacang, tapi Jaemin tidak berbohong- jika banyak hal yang membuatnya penasaran sekarang, bagaimana ekspresi murka Jeno saat ia mengatainya menyedihkan, saat Jeno buru-buru kabur setelah mencicipi masakan buatan mama waktu itu, dan ekspresi yang Yuta Johnny tampilkan seolah ikut menyembunyikan sesuatu.
Apa yang membuat Jeno merasa bahwa dirinya menyedihkan, luka apa yang tersimpan di dalam dadanya hingga ia butuh pelampiasan, apa yang pernah Verona lakukan padanya, atau apa yang membuat dia dan Jaehyun menjadi rival sampai detik ini.
Jaemin rasa pertemuan pertamanya dengan Jeno di depan vending machine tidak terlalu buruk, ia bersikap biasa saja, ia hanya memberi Jeno air minum, hanya itu saja, jika sekarang ia menjadi budak Jeno hanya karna hal itu, mungkin ada kesalahan lain.
Mungkin karna Namanya yang mirip dengan orang dimasa lalu Jeno, kira-kira dimana Veronanya Jeno, apa dia masih hidup, jika masih hidup kemana dia pergi, harusnya ia bilang maaf pada Jeno sebelum pergi, menyelesaikan cerita mereka dan Jaemin tidak perlu terlibat apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightshade (Nomin End)✅
FanfictionMaybe 21++🔞🔞 Bxb⚠️⚠️ Mature conten⚠️⚠️ BANYAK adegan kekerasan!!!⚠️⚠️ Fakta bahwa Jaemin menyandang nama yang sama seperti sosok yang pernah melukai hati Jeno di masa lalu membuatnya tidak sabaran. Dendam yang awalnya tidur perlahan bangkit membut...