NS_01🌸

122K 5.6K 958
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 1

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.

Tubuh mungil itu terhentak, beberapa kali menabrak dinding kamar mandi, menahan hujaman kejantanan cowok brengsek di dalam tubuh mungilnya, cowo ini meronta, mengerahkan seluruh energinya untuk terlepas dari kungkungan cowok bengis itu.

Sayangnya terlambat, benda itu sudah memenuhi bagian selatanya tanpa ampun, menghujam dan terus menghujam, tenaganya tidak seimbang, kalah telak! ingin pasrah tapi otaknya terus berteriak, lakukan sebisa mu untuk terbebas dari kungkungan iblis ini meski sia-sia.

"ini.." ada jeda dalam kalimatnya "hukuman untuk mu"

Air bening yang sejak tadi Jaemin tahan akhirnya meluber, menggigit bibir bawahnya keras menimbulkan luka lecet di belah bibir manisnya, dadanya sakit, darahnya mendidih, dia benci menjadi orang lemah.

Jeno terus menguarkan aroma kepemilikan tanpa sedikitpun mengurangi kecepatan dan ketepatanya dalam memporak porandakan milik Jaemin, demi memperoleh kepuasannya sendiri, tak perduli betapa sakitnya Jaemin rasakan saat ini.

Jaemin mencengkram pegangan pada pintu kencang, hanya benda itu yang Jaemin jadikan pegangan selama Jeno melecehkanya, sepertinya Jeno mengetahui gerakan kecil itu, cowok itu mengeram dan menambah kecepatan di dalam sana, Jaemin tidak kuat.

Tepat ketika Jeno mendapat pelepasan yang kesekian kali, Jaemin limbun ke lantai, membuat simpul-simpul di bagian selatanya merasakan kehilangan.

Jaemin benci saat-saat seperti ini, benci ketika ia tidak bisa meloloskan diri, benci ketika tubuhnya menikmati meskipun otak berkata untuk tetap sadar, Jaemin benci ketika ia pun mendapat pelepasan tidak hanya sekali.

Jeno berjongkok di sebelah Jaemin setelah merapikan seragam abu-abunya, cowok manis itu meringkuk, seringai mengerikan dan tatapan tajam itu seperti menguliti, cowok ini berdehem pelan, tanganya menarik paksa surai pink itu sedikit kasar membuat Jaemin harus menoleh.

"ini yang ke 5 kali?" tanya Jeno, entah ini sebuah pertanyaan atau sebuah pernyataan.

Anggukan kecil itu membuat Jeno bangga, cowok berambut blonde itu buru-buru bangkit berdiri "rapikan pakaian mu, sebentar lagi bel masuk"

Jaemin bersumpah akan membunuh Jeno suatu hari nanti.
.
.
.
Berbeda dengan Jeno yang saat ini bergabung bersama teman-temanya di dalam kelas, mengacau di pelajaran Bu Ambar karna bosan, pelajaran sejarah memang membosankan, membuat ngantuk apalagi sesi pelajaran hanya diisi ceramah panjang lebar, itu seperti berputar di tempat yang sama. Guru cantik blasteran ausy itu mulai jengkel, seharusnya sih tidak perlu jengkel toh hal seperti ini sudah sering terjadi, tapi sepertinya ada yang berbeda dari sosok bermata sipit itu.

Apa dia sedang bahagia?.

Berbeda dengan Jeno berbeda pula dengan Jaemin, cowok ini lebih memilih memarkirkan tubuhnya di ruang istirahat, lelah sekali, kakinya pegal seperti baru saja berlari 700 putaran, kepalanya juga pening dan bagian selatanya masih terasa pedih.

Jangan bayangkan pergumulan mereka itu menyenangkan, ya mungkin saja menyenangkan bagi Jeno tapi tidak untuk Jaemin, tidak ada ciuman pembuka, tengah, penutup, tidak ada penetrisi di awal, tidak ada foreply, tidak ada sentuhan-sentuhan kecil untuk menyenangkan si submisif, karna yang di cari hanya kesenanganya sendiri.

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang