NS_09

27.8K 2.5K 464
                                    

A fanfiction
.
.

Nightsade 9

.

Na_Ren

.

Dont expect too much
Cerita untuk kamu yang sudah dewasa.
.
.

Read it, enjoy, jan lup kasih bintang, comen kalau perlu >_<
.

.


"Taeil"

Seruan Haechan membuat Jaemin membuka kelopak mata, sepertinya sudah saatnya Jaemin bangun, jika dia tidak cepat muncul pasti Taeil akan mendapat masalah lagi.

Walaupun banyak diam dan seolah menutup mata, Tapi Jaemin jelas tau semua kebaikan yang Taeil lakukan padanya, Jaemin juga tau kalau Taeil sering menyembunyikan dirinya, ikut mencari alasan supaya Jaemin tidak dibawa paksa meskipun tidak manjur, membuat Taeil harus terjebak pada apa yang dia lakukan sendiri.

Jaemin membuka tirai itu pelan, mengambil alih atensi semua orang di ruangan itu.

Jeno bersmirk ria "mengecewakan"

Cowok manis itu menunduk, Jeno maju beberapa langkah, pergerakanya itu menjadi awas bagi semua orang, Haechan yang sedang membantu Taeil pun berhenti sebentar.

Setiap Jeno maju selangkah maka Jaemin akan mundur selangkah sampai beberapa kali, nasip sial bagi Jaemin, tembok di belakang mengunci pergerakan.

Sreeeeeek

Mulut Haechan membentuk huruf o ketika Jeno menarik tirai dalam sekali gerak, kain itu berhasil menyembunyikan dua orang di dalam sana.

Wajah Haechan berubah khawatir "heh itu Jeno sama Jaemin!" seru Haechan heboh, tanganya menarik Johnny supaya anak itu mau melihat apa yang sedang terjadi di dalam sana.

Tapi tentu saja cekalan di tanganya itu langsung di tepis kasar "yang harusnya pergi itu kamu" cowok berbadan tegap itu melirik Taeil yang masih setengah rebah di atas lantai "aku masih punya urusan sama Taeil"

Haechan melipat bibirnya "oh begitu, baik lah" cowok ini merapikan seragam "aku pergi Il"

Taeil melebarkan mata "Chan, jangan pergi, HAECHAN!" seru Taeil.

Dan sepertinya Haechan mengabaikan teriakan Taeil, dengan senang hati cowok itu melangkah keluar tak lupa menutup pintu ruang kesehatan, menyisakan 4 orang di dalam ruangan itu.

"HAECHAN!!"

Johnny berdecak melihat Taeil yang masih terkulai di atas lantai, menurutnya apapun yang Taeil lakukan itu sagat menggemaskan, apalagi ketika ia kesakitan dibawahnya.

Ah~ Johnny masih mencari tanggal yang bagus untuk melakukan itu lagi.

Taeil membuang muka saat Johnny mengulurkan tangan, rasa ingin meludahi tangan itu naik signifikan, ditambah rasa ingin menendang selangkanganya juga naik dengan pesat.

"buruan pegel nih"

Si mungil merotasikan matanya "aku juga bisa sendiri" ucapnya sengit kemudian mencoba berdiri dari posisinya yang rebah, tapi Johnny tidak tinggal diam, dia buru-buru menariknya, bahkan mendudukan Taeil di kursi.

"aku benar-benar membencimu"dengus Taeil

Johnny tersenyum tipis "dan aku akan membuat mu semakin membenciku"

Nightshade (Nomin End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang