Paginya New sudah sadar, efek obat penenang yang di suntikan oleh dokter padanya telah menghilang. Off yang melihat New sadar segera menekan tombol yang berada di dekat New untuk memanggil dokter.
Dokter sedang di dalam untuk memeriksa kondisi New, Off dan yang lainnya di perintahkan menuggu di luar. Sekitar 30 menit dokter memeriksa New, dokter keluar.
"Bagaimana keadaan New dok?" Tanya Off.
"Tuan New baik-baik saja ia boleh pulang lusa" ujar dokter kemudian pamit pada mereka.
Off di ikuti yang lainnya masuk kembali ke kamar New, sesuai janji mereka kepada Phana untuk merawat New hingga sembuh.
"Dimana Tee? Aku ingin bertemu denganya" tanya New pada Off.
Krist yang mendengar pertanyaan New ingin menyahutinya namun di tahan oleh Singto.
"New, Tay sudah tidak berada di Thailand" ujar Off hati-hati takut New kembali memberontak seperti kemarin.
New menunduk dan mengangguk mengerti. "Aku ingin minta maaf pada kalian, maaf karena aku Tay bertaruh nyawa dan maafkan aku yang telah menyusahkan kalian" lirih New.
"Setelah semua ini kau baru menyesalinya?" Tanya Krist. Singto mengusap bahu Krist agar Krist tidak terlalu terbawa emosi.
"Kau benar aku baru menyesalinya dan maafkan aku" ucap New menatap Krist dengan pandangan sendu.
"Sudahlah New ini sudah menjadi takdir" ucap Singto.
Gun yang melihat kondisi New merasa iba kemudian memeluk New. "Kau harus sabar dan cukup mendoakan P' Tay dari jauh. Jika kalian memang di takdir kan bersama sejauh apapun kalian pasti kalian akan bertemu kembali" tenangkan Gun pada New.
"Istirahatlah, lusa kau boleh pulang" perintah Off.
.
.
.Lusa.
New telah di izinkan pulang. New di antara oleh Off Singto Krist dan Gun kerumahnya. Semenjak kepergian Tay, New berubah menjadi pendiam.
"New jika kau merindukan Tay kau bisa kerumahnya. Kami ada di sana" ujar Gun.
"Apa kalian tau di mana Tee menjalankan pengobatan?" Tanya New.
"Paman Phana tidak memberi tau kami kemana ia membawa Tay" ujar Off.
Phana membawa Tay untuk melakukan pengobatan di luar negeri dan tidak ada satupun yang tau di mana Phana membawa Tay.
.
.
.Satu bulan berlalu. New menjalani kehidupannya yang berbeda. New memecat seluruh anak buah yang biasa menjanga dan mendampingi kemanapun ia pergi. New berubah menjadi sosok yang pendiam dan dingin.
Setiap akhir pekan New selalu kerumah Tay untuk menginap di sana atau lebih tepatnya di kamar Tay. Hubungan antara New Off Singto Krist dan Gun berjalan seperti awal-awal New datang ke kehidupan mereka.
New selalu masak makanan kesukaan Tay. New menjaga kamar Tay agar tetap bersih dan rapi agar suatu saat jika Tay kembali Tay merasa nyaman.
New duduk di kolam berenang yang berada di rumah Tay mencelupkan sebagian kakinya di kolam tersebut. New duduk sambil mengingat kenangan-kenangan yang telah ia lakukan bersama Tay mengingat hari-harinya bersama Tay.
"New makan malam sudah siap ayo" ajak Gun yang menghampiri New ke kolam renang. Tadinya New ingin membantu Gun memasak namun Gun melarangnya.
New duduk di ujung meja sedangkan Off duduk di samping Gun begitupun Singto dan Krist. New melihat perlakuan Singto pada Krist, Krist dengan manjanya meminta di suapi oleh Singto dan Singto dengan pasrah menuruti kemauan Krist. Hal itu mengingatkan New akan Tay yang selalu tidak bisa menolak kemauan New.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Revenge And Love
Fanfictionkisah New Thitipoom yang ingin balas dendam dengan Tay Tawan seorang mahasiswa akankah ada ikatan rasa antara Tay dan New? silahkan langsung di baca :) cast Tay Tawan Vihokratana New Thitipoom Techaaphaikhun Off Jumpol Adulkitiporn Gun Atthaphan Ph...