Part 10

2K 167 4
                                    

Setelah sarapan Tay langsung berangkat karena ada jam kuliah pagi, sedangkan New jam kuliahnya akan di mulai siang nanti. Tak lama Tay berangkat New juga pergi, tapi bukan untuk ke kampusnya melainkan untuk menemui seseorang.

"Senang rasanya kau bisa mengunjungiku" ujar Namtan pada New yang memasang wajahnya datar.

"Ku peringatkan kau untuk menjauhi Tay" ujar New menekan kata menjauhi.

"Haha sepertinya kau telah jatuh hati padanya huh?" Tanya Namtan dengan nada mengejek.

"Itu bukan urusanmu" tukas New sambil menunjuk Namtan.

Namtan tersenyum dan berjalan perlahan ke arah New "Bagaimana jika Tay tau siapa kekasihnya yang sebenarnya?. Kekasihnya adalah orang yang ingin mengancurkan keluarganya" tanya Namtan.

"Kau... Beraninya kau mengancamku" New mengepalkan tangannya menhan emosi. Ingatkan dia Jika yang di hadapinya adalah seorang perempuan karena bagaimanapun New tidak suka bersikap kasar terhadap perempuan. Tidak mencerminkan seorang pria pikirnya.

"Haha Sunggu drama yang seru jika dia mengetahui siapa kau yang sebenarnya" Namtan tertawa sambil membayangkan perkataannya barusan.

"Dasar wanita licik" ujar New kesal kemudian meninggalkan rumah Namtan dengan penuh emosi.

New sekarang sudah berada di kelasnya bersama Krist dan Gun sembari menunggu dosen mata kuliahnya. New hanya diam dia sibuk memikirkan bagaimana cara agar menghentikan niat Namtan. Krist menatap Gun seolah bertanya apa yang terjadi pada New, Gun mengangkat kedua bahunya sambil menggelengkan kepala pertanda dia tak tahu.

"New" pagil Krist tapi dak ada jawaban.

"New" Krist memanggilnya lagi sambil menggerakkan tangannya di depan wajah New tapi tetap tidak ada respon.

Gun yang merasa kesal akhirny menggebrak meja dengan kuat "New!" Seru Gun dan New tersadar dari lamunannya.

"Ada apa?" Tanyanya polos.

"Seharusnya kami yang bertanya padamu. Kau ada apa?" Tanya Gun.

"Aku? Memangnya aku kenapa?" Krist mengangkat tangannya ke depan wajah New seolah ingin mencakarnya.

"Jangan pura-pura bodoh, kau dari tadi hanya melamun" ujar Krist dengan kesal.

"Tidak apa-apa" ujar New santai, tidak mungkin dia menceritakan semuanya pada orang lain.

Setelahnya dosen masuk ke kelas mereka membuat Krist dan Gun berhenti bertanya lebih.

Jam kuliah New berakhir, dia berjalan menuju kantin fakultas karena Tay telah menunggunya untuk pulang bersama. Di dalam mobil tidak ada yang mengeluarkan suara, New masih melamun dan Tay di buat bingun olehnya.

"Newwiee" panggilan Tay sambil meletakkan tangan kirinya pada tangan New sedangkan tangan kanannya di gunakan untuk menyetir.

"Hmm" gumam New menoleh kearah Tay.

"Ada apa? Apa ada sesuatu yang menggangu pikiranmu?" Tanya Tay dan New hanya menggelengkan kepalanya.

Tay tau New sedang memikirkan sesuatu tapi Tay tak ingin memaksanya untuk bercerita.

"Mau perge ke suatu tempat?" Tawar Tay sambil melihat kearah New sekilas.

"Kemana?" Tay tak menjawab dia hanya tersenyum dan mengusap kepala kekasihnya.

Setelah sampai di tempat tujuannya, Tay menjak New turun. Tay menggandeng tangan New menariknya ke sebuah danau. Di sana hanya ada mereka berdua, tempatnya sepi dan hanya terdengar suara daun akibat hembusan angin. Tay menarik New untuk duduk di bawah pohon sambil menatap danau.

Between Revenge And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang