Part 13

1.7K 158 10
                                    

New telah sampai di tempat yang di sebut oleh Namtan tadi. Dengan emosi New memasuki cafe dan ternyata Namtan sudah menunggunya di sana dengan duduk sembari memberikan senyuman kepadanya.

"Katakan!" Ujar New tanpa basa-basi.

"Tenanglah dulu. Apa kau tidak mau memesan sesuatu terlebih dahulu?" Tawar Namtan dengan santai.

"Cepat katakan apa maksudmu tentang Tay dan Jane" tukas New sungguh dia sudah tidak tahan menghadapi wanita di hadapannya saat ini.

"Haha baiklah baiklah kau sepertinya tidak sabar sekali jika sudah menyangkut tentang kekasihmu" Namtan tersenyum kemudian menaruh amplop di atas meja mengarahkannya kepada New.

"Apa ini?" Tanya New bingung dan menaikan sebelah alisnya.

"Buka saja nanti kau akan tau apa isinya" ujar Namtan sambil menyesap minumannya.

Dan ketika New membuka amplop tersebut emosinya semakin menjadi-jadi. New mengepalkan tangannya melihat lembaran-lembaran dari amplop tersebut.

"Dari mana kau mendapatkan ini?" New menatap Namtan dengan tajam.

"Kenapa? Kau tidak perlu tau dari mana aku mendapatkannya, yang jelas kekasihmu telah menghianatimu. Sama seperti orang tuanya yang telah menghianati ayahmu" ujar Namtan.

Namtan sengaja memancing emosi New dan mengingatkan New akan kejadian yang lalu yang menimpa keluarganya.

New menggeram kesal kemudain bangkit meniggalkan Namtan. Namtan tersenyum karena berhasil memancing emosi New, ini kesempatan besar baginya.


New pulang kerumah Tay namun sang pemilik rumah tak ada di sana , Tay masih belum pulang. New menelpon Tay namun nomornya masih tidak bisa di hubungi.

"Arghhhh" teriak New prustasi kemudian melempar handphonenya Kedinding hingga hancur.

New ngamuk dan membanting semua barang yang ada di kamar tersebut dia tidak perduli jika itu bukan kamarnya ia sangat emosi.

Tak lama kemudian pintu kamar terbuka, Tay membuka pintu kamar dan terkejut melihat kondisi kamar yang berantakan serta New yang menatapnya dengan tajam penuh emosi.

"Newwiee ada apa ini?" Tanya Tay panik kemudian berjalan ke arah New.

"Jangan mendekat" ujar New dingin.

"Newwiee ada apa?" Sungguh Tay tak mengerti apa yang terjadi pada New? seingatnya mereka kemarin baik-baik saja.

"Kemana saja kau dari semalam?"

"Aku semalam kerumah sakit, bukanya kau ik....." Tay tidak melanjutkan kalimatnya.

Tay ingat semalam New yang juga ikut dengannya kerumah sakit untuk menjenguk Jane. Dan Tay juga ingat dengan kebodohannya yang melupakan New malam itu. Tay merutuki kebodohannya sendiri bagai mana bisa ia tidak menyadari New yang ikut bersamanya.

"Newwiee maafkan aku" lanjut Tay dia benar-benar merasa bersalah.

New tersenyum miris kemudian berdecak
"Ckh kau bahkan kau tidak menyadari keberadaanku saat kau bersama wanita itu" sindir New.

"Newwiee sayang bukan maksudku seperti itu"

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu" tekan New.

"New aku bisa menjelaskannya" Tay berusaha menjelaskan tapi dia bingun bagaimana cara menjelaskanya kerena New saat ini sedang dalam keadaan emosi.

"Menjelaskan apa? Menjelaskan jika kau berselingkuh dengan jalang itu huh?"

"New?" Tay tak habis pikir dengan ucapan New barusan.

Between Revenge And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang