Ending

3.3K 186 18
                                    

New dan Phem tengah duduk di sebuah ruang tamu sambil menunggu seseorang. New mengetuk-ngetukan kakinya pada lantai sehingga menimbulkan suara yang tidak terlalu keras. New melirik jam yang terpajang pada ruangan tersebut 'sudah satu jam' batinya. New memeluk Phem yang berada di pangkuannya dan mencium kepala Phem berkali-kali. Mulut New terus bergerak melapalkan doa.

"Papa, mana Daddy? Kenapa lama sekali?" Tanya Phem pada New.

"Mungkin sebentar lagi Daddy akan kembali" jawab New walaupun dia sedikit ragu.

Tay sangat lama meninggalkanya dan Phem.

Tay pergi ke kamar paman Phana dan menyuruh New dan Phem menunggu di ruang tamu. Tay berkata hanya sebentar, sedangkan sekarang New telah menunggunya selama satu jam. Apa yang di bahas oleh Tay dan pamanya? Kenapa lama sekali? Hal itu membuat New menjadi was-was.

New takut paman Phana menolaknya dan mereka sedang bertengkar. New terus memperhatikan pintu kamar yang bisa terlihat dari tempatnya duduk, tidak ada tanda-tanda Tay akan keluar dari kamar paman Phana.

"Ayo lah Tee, semoga kau berhasil" gumam New penuh harapan.

Cklek___

Terdengar suara pintu yang terbuka. New melihat Tay sedang berjalan ke arahnya sambil mendorong kursi roda yang di duduki oleh paman Phana.

New berdiri dari duduknya dengan wajah yang tegang. Setelah Tay dan paman Phana sudah di hadapanya New mengatupkan kedua tanganya di depan dada dan sedikit menunduk memberi salam pada paman Phana dan di ikuti oleh Phem yang berdiri di sebelahnya.

"Itu yang bernama Phem?" Tanya paman Phana pada Tay.

"Iya itu Phem anaku dan New"

"Kemarilah nak" ujar Phana pada Phem.

Phem menuruti perintah Phana. Phana memeluk Phem dan meletakan Phem pada pangkuannya.

"Paman ti......." New hendak mencegah Phana yang mendudukan Phem di pangkuannya, karena New melihat kondisi Phana yang sedang sakit.

"Tidak apa-apa, dia cucuku juga" ujar Phana memotong ucapan New. "Duduklah" perintah Phana pada New.

Tay duduk di sebelah New sambil menggenggam erat tangan New untuk menenangkannya.

New terus menatap Phem yang berada di pangkuan Phana. New dapat melihat bahwa Phana menerima Phem dan menyayangi Phem, New sangat bersyukur. Phana menyuruh Phem memanggilnya dengan sebutan Kakek .Tapi apakah Phana dapat menerimanya juga? New ragu.

"Tay bawa anakmu bermain di halaman belakang" Tay menurut dan mengendong Phem untuk membawanya bermain di halaman belakang rumah.

New hanya berdua saat ini, New dan paman Phana. New tersenyum saat melihat Phana yang menatapnya. New menundukan kepalanya takut karena sedari tadi Phana terus menatapnya tanpa berkata apapun.

Mata New bergerak dengan gelisah. New merutuki Tay dalam hati, bagaimana bisa Tay dengan tega meninggalkanya dengan Phana dalam keadaan seperti ini.

"New" pagil Phana.

New yang mendengar namanya di panggil tersentak kaget.

"I..... Iya paman?" Tanya New dengan terbata-bata.

"Kenapa kau bisa ada di sini dan bertemu dengan Tay?" Tanya Phana dengan nada dingin.

Deg

Jantung New semakin tidak karuan. Berbagai asumsi muncul di kepala New. Apa paman Phana menolaknya? Itu sudah pasti batin New.

New bingung harus menjawab apa. Apakah New harus menceritakan semuanya bagaimana ia bisa bertemu dengan Tay? New mengangguk yakin.

"Ak......" Baru saja New membuka mulutnya ingin menjawab pertanyaan Phana, Phana telah menyela perkaranya terlebih dahulu.

Between Revenge And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang